Site icon KaltengPos

556 Ribu Hektare Kebun Sawit di Kotim Membantu Stabilitas Ekonomi Daerah

SAMPIT-Hadirnya investasi kelapa sawit tidak hanya membuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kelapa sawit juga membantu stabilitas perekonomian di Kotim.

 

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotim, Alang Arianto, menyatakan bahwa keberadaan sektor perkebunan kelapa sawit telah menjadi salah satu penopang utama ekonomi daerah, meski tetap harus diawasi dampak negatifnya.

 

“Masuknya investor kelapa sawit membawa banyak dampak positif, terutama dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah kita. Ini terlihat jelas, terutama pada masa pandemi, ketika perekonomian Kotim tetap bertahan dibandingkan daerah lain,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

 

Saat ini, terdapat 58 perusahaan perkebunan kelapa sawit aktif di Kotim, dengan luas tutupan kebun sawit mencapai lebih dari 556.000 hektare, termasuk lahan milik masyarakat.

 

Angka ini menjadikan Kotim sebagai kabupaten dengan area perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia.

 

Menurut Alang, investasi di sektor kelapa sawit telah memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung.

 

Dampak positif tersebut meliputi penyerapan tenaga kerja, pembukaan akses jalan ke daerah terpencil, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui efek berganda atau multiplier effect.

 

“Investasi ini juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah, khususnya melalui Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari pengurusan Hak Guna Usaha (HGU). Namun, kami terus mendorong perusahaan untuk segera menyelesaikan perizinan mereka agar semua sesuai aturan,” tambahnya.

 

Selain itu, pemerintah daerah juga memastikan agar investasi yang masuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui kewajiban plasma 20 persen, kemitraan pengelolaan lahan, dan usaha ekonomi kreatif.

 

“Perusahaan sawit juga menyerap hasil panen masyarakat, meskipun harganya mungkin tidak setara dengan harga pabrik. Namun, ini memberikan harapan bagi petani kecil kita untuk terus berkembang,” kata Alang.

 

 

Keberadaan investasi kelapa sawit dinilai memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Kotim.

 

Namun, Alang menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.(mif/ram)

Exit mobile version