Site icon KaltengPos

Kadis PUPR Tinjau Peningkatan Drainase, Warga Diimbau Ikut Merawat

TURUN LAPANGAN: Plt Kadis PUPR Kota Palangka Raya Fahrial Anchar didampingi Kabid Air Minum, PLP dan Bikon Samuel B Hasang saat melihat pengerjaan drainase di Jalan Menteng II, Kota Palangka Raya, Kamis (26/9).

PALANGKA RAYA-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, Fahrial Anchar, bersama Kepala Bidang Air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), dan Bikon, Samuel B Hasang, melakukan peninjauan pembangunan dan peningkatan drainase di beberapa ruas jalan, yakni di Menteng II, Tilung XII, dan Bateng, Kota Palangka Raya, pada Kamis (26/9).

Fahrial menjelaskan, peninjauan tersebut bertujuan untuk memantau progres pembangunan fisik drainase di kawasan Tilung dan Rajawali.

“Kami terus berupaya agar pekerjaan ini dapat dipercepat untuk mendukung percepatan penyerapan anggaran. Dengan begitu, perputaran ekonomi di Kota Palangka Raya juga akan terdorong lebih cepat,” katanya kepada Kalteng Pos, disela-sela kunjungan tersebut.
Ia menambahkan, meskipun progres pengerjaan drainase saat ini berada di atas target perencanaan, pencapaiannya masih berada di sekitar 40 persen.

“Sebenarnya, kami mampu menyelesaikan lebih dari 40 persen. Namun, karena adanya keterlambatan di awal proses pengerjaan, hasil sementara baru mencapai 40 persen. Meski demikian, secara keseluruhan, progres tetap sesuai harapan, dan insyaAllah, pada akhir November 2024, proyek drainase ini dapat selesai 100 persen,” ujar Fahrial optimis.
Fahrial pun mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga fungsi drainase yang telah dibangun.

“Drainase ini dibangun untuk kepentingan bersama seluruh warga Kota Palangka Raya. Jadi kami mengimbau masyarakat untuk menjaga dan merawat drainase agar terus berfungsi sesuai tujuannya. Dengan begitu, sistem pengairan dapat berjalan lancar,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan drainase dari sampah dan benda-benda lain yang dapat mengganggu aliran air.
“Infrastruktur yang telah dibangun dan dipelihara oleh pemerintah harus kita jaga bersama. Jika masyarakat tidak menjaga dengan baik, maka yang sudah dibangun oleh pemerintah akan sia-sia,” tutup Fahrial.(kom/uut/ktk/aza)

Exit mobile version