JAKSA Agung ST Burhanuddin menekankan bahwa keberhasilan institusi Kejaksaan tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur fisik, tetapi juga oleh integritas personal seluruh jajarannya. Ia menyampaikan apresiasi terhadap dedikasi, loyalitas, dan kerja keras seluruh insan Adhyaksa, dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote.Kunker Virtual, Jaksa Agung Kembali Ingatkan Soal Perilaku Personil
Namun demikian, Jaksa Agung memberikan penegasan bahwa tidak ada lagi ruang untuk toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran. Penyimpangan seperti narkotika, judi online, korupsi, maupun penyalahgunaan wewenang akan ditindak secara tegas tanpa pandang bulu. “Kejaksaan harus menjadi contoh lembaga penegak hukum yang bersih, profesional, dan bebas dari tindakan tercela,” tegas Jaksa Agung.
Jaksa Agung juga meminta seluruh pimpinan satuan kerja untuk mengoptimalkan pengawasan internal dan melekat (Wasnal dan Waskat), serta meningkatkan peran pembinaan terhadap jajarannya.
Pada kesempatan ini, Jaksa Agung menegaskan komitmen Kejaksaan untuk mendukung penuh 17 Program Prioritas Pemerintah dalam RPJMN 2025–2029, termasuk, Swasembada pangan dan ketahanan energi, sebagai wujud kemandirian bangsa (Asta Cita ke-2).Kemudian Program Makan Bergizi Gratis, dalam upaya Membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan memberantas kemiskinan (Asta Cita ke-6).Kunker Virtual, Jaksa Agung Kembali Ingatkan Soal Perilaku Personil
Jaksa Agung memerintahkan seluruh satuan kerja untuk terlibat aktif dalam pendampingan hukum dan pengamanan pembangunan strategis. “Anggaran negara harus digunakan untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat. Pengawasan dan pendampingan kita harus menjamin efisiensi dan akuntabilitas,” ujar jaksa agung secara virtual melalui zoom meeting, Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Menyoroti dinamika pembaruan Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP), Jaksa Agung menekankan pentingnya peran Jaksa sebagai dominus litis, yakni pengendali perkara sejak tahap penyelidikan. Ia mengklarifikasi bahwa fungsi ini bukan mengambil alih tugas penyidik, tetapi menjamin proses hukum yang adil dan akuntabel sejak awal.
“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus aktif memberikan masukan ilmiah dan praktis dalam penyusunan KUHAP baru. Ini tanggung jawab moral dan profesional kita,” imbuh Jaksa Agung.Kunker Virtual, Jaksa Agung Kembali Ingatkan Soal Perilaku Personil
Oleh karenanya, Jaksa Agung menginstruksikan seluruh jajaran untuk mengikuti perkembangan pembaruan hukum secara aktif dan memastikan agar tugas dan kewenangan Jaksa tetap diperkuat, bukan justru mengalami degradasi.
Selain itu juga terkait efisiensi pemanfaatan APBN, Jaksa Agung mendorong seluruh jajaran agar menyerap anggaran secara optimal, efektif, dan tepat sasaran. Prioritas utama adalah peningkatan pelayanan masyarakat dan pengembangan kapasitas SDM.
Jaksa Agung menekankan pentingnya pelaksanaan hasil Rakernas Kejaksaan yang tertuang dalam Instruksi Jaksa Agung Nomor 1 Tahun 2025. “Rekomendasi Rakernas harus dijalankan tepat waktu dan menunjukkan perubahan nyata dalam efektivitas kinerja masing-masing bidang. Jika tidak ada perubahan, maka akan dilakukan evaluasi, termasuk sanksi,” tandasnya.
Menanggapi munculnya pemberitaan negatif terkait kinerja Kejaksaan belakangan ini. Jaksa Agung mengajak seluruh jajarannya untuk tidak terprovokasi dan menjawab semua tudingan dengan kerja nyata dan pelayanan hukum yang semakin baik.“Kita harus membangun komunikasi yang sehat dengan masyarakat dan media. Berikan informasi yang benar dan edukatif. Hadapi pemberitaan negatif dengan prestasi dan akuntabilitas,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk kembali bekerja dengan semangat baru pasca Idulfitri. “Bekerjalah dengan ikhlas. Keikhlasan dan ketulusan adalah bentuk ibadah kita. Semoga setiap tugas kita menjadi jalan keberkahan dan pengabdian yang suci,” pungkas Jaksa Agung.
Jaksa Agung juga mendoakan agar seluruh insan Adhyaksa di mana pun bertugas senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan diberi kekuatan dalam menjalankan tugas negara. (hms/ala)