Site icon KaltengPos

Pengolahan Ekstrak Albumin Akan Dioptimalkan

PENUTUPAN PELATIHAN : Danyonif R 631/Atg letkol Inf Dwi Harry Wibowo diacara penutupan pelatihan pengolahan ekstrak albumin ikan gabus, di Yonif R 631/Atg, Rabu (3/8).

PALANGKA RAYA – Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Raider 631 Antang Letkol Inf Dwi Harry Wibowo mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan atas pelatihan pengolahan ekstrak albumin ikan gabus, hingga berjalan lancar, aman dan sukses.

Menurut Dwi Harry Wibowo, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian TNI terhadap tingginya kasus stunting di Indonesia. Di mana saat ini anak-anak bergejala stunting telah mencapai enam juta lebih, hingga menempatkan Indonesia di urutan kedua di Asia Tenggara dan keempat di dunia. Hal ini disebabkan karena masih banyak anak yang lahir dan tumbuh tidak sesuai harapan akibat kekurangan gizi.

“Tingginya kasus stunting membuat kami berinisiatif untuk mengolah ekstrak albumin ikan gabus menjadi suplemen. Dimana ikan gabus sendiri merupakan salah satu pengobatan tradisional yang dipercaya dapat mengatasi masalah stunting,” katanya kepada Kalteng Pos, Kamis (4/8).

Danyonif berharap, agar upaya yang pihaknya lakukan dapat membantu pemerintah mengatasi stunting di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sehat dan normal, layaknya anak-anak pada umumnya.

“Didukung sarana dan prasarana serta metode yang memadai (modern), kami akan lebih mengoptimalkan produksi ekstrak albumin ikan gabus menjadi suplemen ke depannya. Caranya bersinergi dengan pemda, BPOM, serta dinas/instansi terkait lainnya,” ujarnya.

Selain menangani stunting, daging ikan gabus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan. Seperti sosis, pentol, abon dan kerupuk. Hal ini tentunya dapat menjadi upaya peningkatan perekonomian. “Kami mohon doa dan dukungannya dari masyarakat semua. Semoga anak-anak kita dapat diselamatkan dari permasalahan stunting,” harapnya. (pra/ens/ko)

Exit mobile version