PALANGKA RAYA-Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko memimpin rapat evaluasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kalteng terhadap rilis BPS terkait inflasi Kalteng di ruang rapat bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (4/7). Yuas mengatakan pada bulan Juni 2023 inflasi Kalteng di tingkat nasional masih aman, namun di tingkat lokal belum aman.
“Pada bulan Mei dan Juni 2023 ini lahan tanam kita rendah dan berkurang, artinya tingkat produksi juga berkurang. Untuk itu saya minta dinas terkait agar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan luas tanam tersebut,” kata Yuas.
Dikatakan Yuas, hingga saat ini belum diketahui penyebab luas tanam di Kalteng mengalami penurunan. Harapannya, masa tanam berikutnya dapat ditingkatkan lagi, sehingga produksi pangan di Kalteng juga semakin banyak.
“Untuk bawang merah dan bawang putih kita masih dari luar Kalteng, tepatnya dari Jawa Tengah. Kita sudah melakukan percontohan di daerah Kuala Kapuas, mudah-mudahan sukses sehingga produksinya meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kalteng Akhmad Tantowi menyampaikan pada bulan Juni 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,27 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,41 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender Juni 2023 terhadap Desember 2022, untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit, tercatat sebesar 1,53 persen dan inflasi tahun ke tahun Juni 2023 terhadap Juni 2022 sebesar 3,55 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Juni 2023 antara lain angkutan udara, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, tomat, teh siap saji, buncis, bawang putih, dan perhiasan,” katanya. (mmc/abw)