PALANGKA RAYA-Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran diwakili Sekda Kalteng, H Nuryakin membuka buka kegiatan rapat koordinasi penyelenggaraan reforma agraria Kalteng 2023. Rakor ini digelar di Swissbell Hotel Danum, Jumat (25/8).
Dalam sambutannya, ia menekankan seluruh pihak untuk mendukung reforma agararia secara optimal. Rakor tersebut mengusung tema Penguatan Pemberdayaan Tanah Masyarakat Melalui HAPAKAT. (HPK Tidak Produktif, Penataan Kawasan Pesisir, Penataan Akses dan Tanah Transmigrasi) Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah.
“Tema tersebut mengandung tujuan, agar kita dapat menyamakan persepsi terkait pelaksanaan penataan aset dan penataan akses secara tepat dan berkeadilan,” ucapnya.
Hal ini, lanjutnya, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria. Bersama-sama mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan tanah masyarakat di kawasan HPK Tidak Produktif, Kawasan Transmigrasi dan Kawasan Pesisir di Provinsi Kalimantan Tengah melalui Gugus Tugas Reforma Agraria.
Sekda menyampaikan, hingga saat ini pemerintah terus berupaya melakukan pemerataan pembangunan, pengurangan kesenjangan, penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Reforma Agraria merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penataan aset dan penataan akses. Sehingga penyelenggaraannya perlu dukungan dan keterlibatan pemerintah ataupun lembaga dan stakeholder terkait.
“Baik dari tingkat pusat maupun daerah, dalam rangka mendukung tercapainya tujuan Reforma Agraria secara optimal,” lanjutnya.
Ia berharap rapat koordinasi ini dapat menjadi salah satu momentum bagi seluruh pihak untuk saling bersinergi. “Menyatukan persepsi dan komitmen untuk melaksanakan penyelenggaraan reforma agraria dan dapat menciptakan kesepahaman serta kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan dan penanganan reforma agraria,” paparnya.
Selain itu juga penguatan kapasitas pelaksanaan reforma agraria baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten atau kota, di lingkungan Provinsi Kalimantan Tengah.
Nuryakin juga mengatakan agar apa yang masih belum optimal, dapat dibenahi dan kedepannya dapat di optimalkan. “Berdasarkan dengan matriks yang sudah di sampaikan dan apa yang harus diselesaikan bersama, jadi pada prinsipnya kita harus konsisten dengan apa yang sudah kita petakan dan konsisten dengan apa yang kita lakukan untuk melakukan penanganan,” terangnya. (*zia/ans)