PALANGKA RAYA-Warga Suku Ngada yang berdiam di Kota Cantik Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggelar syukuran pesta adat Reba. Syukuran yang berlangsung di Jalan Badak Ujung tersebut diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin tujuh pastor konselebran, Sabtu (21/2) lalu.
Perayaan Ekaristi mengawali syukuran Reba, kental dengan nuansa budaya suku Ngada, di mana lagu-lagu dalam perayaan Ekaristi dinyanyikan dalam bahasa asli Bajawa. Lagu-lagu bermakna gembira dibawakan sambil menari dengan menghentakan kaki, mirip menari Ja’I sebagai ungkapan kegembiraan dan penuh rasa syukur.
Salah satu sesepuh Keluarga Besar One Woe Diaspora Palangka Raya, Stefanus Dhosa Mangu mengatakan bahwa Reba adalah perayaan tradisional tahunan yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Ngada baik yang ada di Kampung halaman maupun di tanah rantau.
“Ini untuk merayakan tahun baru adat, syukur atas hasil bumi yang telah diperoleh selama setahun, penghormatan terhadap leluhur dan perayaan persatuan dalam rumah adat dan suku. Termasuk kami yang telah lama menetap di Palangka Raya,” pungkasnya.
Maka dijelaskannya, dengan seizin leluhur yang ada di Tanah Dayak bersama leluhur dari kampong halaman di Bajawa, maka pelaksanaan Reba kedua ini berjalan dengan lancar dan sukses.
Maka pesta adat Reba Uwi (Ubi) selalu kumandangkan dimanapun berada. Sebab Uwi merupakan makanan utama leluhur Suku Ngada ketika berjalan mempertahankan keberlangsungan hidup dan akhirnya sampai di tanah Ngada. Uwi, lanjutnya, bisa ditanam di mana saja dan bisa hidup di Palangka Raya.
Uwi juga dilihat sebagai rahmat dari Tuhan yang dalam bahasa Suku Ngada disebut Dewa. Ini memberikan harapan, hidup dan kebaikan oleh karena itu warga Suku Ngada diharapkan memiliki kualitas Uwi artinya membawa kebaikan bagi sesama.
Sementara itu, salah satu Budayawan Ngada, Siprianus Bate Soro menambahkan bahwa masyarakat Ngada di mana pun mereka berada harus tetap berpegang teguh pada adat dan tradisi yang sudah diwarisakan oleh leluhur sejak zaman dahulu kala.
“Maka Keluarga Besar One Woe Diaspora setiap tahun dapat rutin melakukan syukuran pesta adat Reba di Palangka Raya. Sehingga sentral edukasi nilai-nilai Reba dapat ditujukan kepada generasi muda,” tegasnya.
Sebab kaum muda saat ini berada dalam arus perkembangan teknologi dan informasi dan gaya hidup hedonismme. Maka perlu menjaga agar tetap menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan berkarakter sebagaimana yang dicita-citakan oleh leluhur.
Masyarakat Ngada harus terus dibekali dengan nilai-nilai luhur budaya agar tetap hadir memberikan kebaikan bagi sesama dan alam sekitar. Sejatinya rangkaian ritual adat Reba dilakukan di kampung-kampung Suku Ngada, Kabupaten Ngada yang biasa diadakan pada akhir tahun atau awal tahun secara bergilir di setiap kampung.
Maka Warga Suku Ngada yang berada di luar Kabupaten Ngada khususnya di tanah rantau, bisa berinisiatif melaksanakan syukuran pesta adat Reba, namun bukan pesta adat Reba itu sendiri. (nue)
Rasa Syukur Masyarakat Ngada di Tanah Dayak

FOTO : HUMAS UNTUK KALTENG POS PESTA ADAT : Warga Suku Ngada yang berdiam di Kota Cantik Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menggelar syukuran pesta adat Reba. Syukuran berlangsung di Jalan Badak Ujung, Sabtu (21/2) lalu.