PALANGKA RAYA-Dalam menanggapi perkembangan bencana Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Provinsi bersama seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Prov. Kalteng melakukan Rapat Koordinasi, di Aula Jayang Tingang kantor Gubernur Kalteng, Kamis (30/1).
Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran, tersebut membahas tentang Ruas Jalan Bukit Piti – Bawan – Kuala Kurun dan Penanggulangan Bencana yang terjadi di beberapa Kabupaten.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib melaporkan perkembangan bencana Banjir yang terjadi di 6 (enam) Kabupaten, yaitu Kab. Pulang Pisau, Kab. Kapuas, Kab. Barito Selatan, Kab. Murung Raya, dan Kab. Gunung Mas, serta Kab. Kotawaringin Timur.
“Untuk kondisi 6 (enam) Kabupaten tersebut diantaranya, 2 (dua) Kabuoaten Kapuas dan Kabupaten Barito Selatan masih belum surut, sedangkan 4 (empat) Kabupaten lainnya yaitu Gunung Mas, Kotim, Murung Raya, dan Pulang Pisau kondisinya sudah surut,” paparnya.
Toyib juga menjelaskan, bahwa Bencana Banjir tersebut berdampak pada delapan Kecamatan, sekitar 18 Desa/Kelurahan, dan 4.221 KK, sekitar 10.476 jiwa.
“Hingga saat ini, dua Kabupaten yang terdampak seperti Kab. Kapuas dan Barito Selatan belum menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir,” ungkap Toyib.
Selain bencana Banjir, Toyib juga menambahkan bahwa telah terjadi bencana Tanah Longsor yang telah mengakibatkan korban jiwa.
“Perlu kami sampaikan bahwa bencana Tanah Longsor terjadi di Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Pulang Pisau. Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Gunung menewaskan dua orang korban yang terjebak, dan belum ditemukan. Sedangkan di Kabupaten Pulang Pisau tidak ada korban jiwa,” tandas Toyib.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan bahwa, Rapat Koordinasi ini sebagai salah satu langkah yang diambil untuk menemukan solusi pada persoalan yang terjadi saat ini.
Dirinya menghimbau kepada seluruh Pj Bupati untuk segera bergerak mengambil langkah – langkah cepat dan responsif dalam menangani dampak bencana banjir.
“Segera bantu masyarakat yang terdampak banjir. Gunakan APBD Kab/Kota dan libatkan unsur Forkopimda,” tegasnya.
Orang Nomor satu di Kalteng tersebut, memastikan bahwa semua masyarakat yang terdampak bencana Banjir untuk mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya.
Gubernur juga mengimbau kepada seluruh instansi untuk memperhatikan Peringatan Dini yang dikeluarkan oleh BMKG, untuk disebarluaskan kepada masyarakat.
“Sebagaimana imbauan dari BMKG, bahwa musim hujan kali ini, diiringi dengan adanya fenomena La Nina Lemah yang berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti Bencana Tanah Longsor, Banjir, Angin Kencang dan Angin Puting Beliung,” jelasnya.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten/Kota didukung oleh TNI Polri dan Instansi terkait, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mulai dari personel, peralatan, sembako dan obat-obatan. (mmc/nue)