PALANGKA RAYA – Hingga kini, peristiwa 3 Desember diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum (Hari Bakti PU/Harbak PU). Peristiwa 3 Desember 1945 itu tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum. Hingga kini, peristiwa 3 Desember diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum (Hari Bakti PU/Harbak PU).
Peristiwa 3 Desember 1945 akan terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebaktian Pekerjaan Umum. Tema peringatan Hari Bakti PU ke-79 tahun 2024 adalah “79 Tahun Bakti PU Membangun Negeri Untuk Rakyat”.
Setiap tahunnya, peristiwa ini diperingati guna mengenang sejarah pertempuran sengit di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada masa lampau. Dalam perjalanannya, Hari Bakti PU mempunyai sejarah yang panjang.
Peristiwa ini diperingati tak lepas dari nama-nama pejuang yang gugur melawan pasukan Inggris. Karenanya, sampai saat ini nama-nama mereka masih diabadikan pada monument batu di depan Gedung Sate.
Peristiwa ini juga melahirkan korps pemuda atau pegawai pekerjaan umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (Corp-geest), rasa kesetiakawanan (Solidaritas) serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat, khususnya dalam bidang pekerjaan umum.
Hari Bakti PU 2024 berangkat dari peristiwa 79 tahun lalu. Saat itu, terjadi pertempuran dahsyat antara bangsa Indonesia dengan pasukan tentara sekutu Inggris. Saat itu, Gedung Sate hanya dipertahankan oleh 21 orang.
Dari 21 orang itu, ada beberapa pemuda pegawai Departemen PU. Ke- 21 orang itu memberikan perlawanan sengit selama tiga jam. Pertempuran itu berlangsung pukul 11.00-14.00 WIB. Sayangnya, selama pertempuran berlangsung, bangsa Indonesia kalah dan Gedung Sate pun sempat jatuh ke pihak Inggris.
Dari peristiwa itu, ada tujuh tokoh Indonesia yang dinyatakan hilang. Sedangkan beberapa orang lainnya mengalami luka ringan hingga berat. Adapun ketujuh tokoh yang dinyatakan hilang yakni Didi Hardianto Kamarga, Suhodo, Muchtarudin, Rana, Subengat, Surjono dan Susilo.
Karena sejarah dan hilangnya ketujuh tokoh, sampai saat ini Hari Bakti PU masih diperingati. Bahkan, di depan Gedung Sate, ada monumen batu yang mengisahkan pertempuran dan nama-nama pejuang yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, para pemuda pegawai Departemen Pekerjaan Umum tidak mau ketinggalan dengan pemudapemuda lainnya di Kota Bandung. Mereka mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya akan dapat mengganggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan.
Jiwa dan semangat perjuangan yang menyala-nyala dari para patriot uda ini kemudian dihimpun dan disalurkan dalam suatu gerakan yang teratur dalam bentuk organisasi dengan nama gerakan Pemuda PU.
Gedung Sate telah berhasil diambil alih oleh gerakan pemuda PU dari tangan Jepang. Kewajiban mereka selanjutnya pada saat itu adalah mempertahankan dan memelihara apa yang telah diambil alih itu jangan sampai direbut kembali oleh musuh.
Untuk dapat menyusun pertahanan yang kompak, maka gerakan pemuda ini lalu membentuk suatu seksi pertahanan yang dipersenjatai seperti granat, beberapa pucuk bedil dan senjata api lainnya hasil rampasan dari tentara Jepang.
Peristiwa 3 Desember 1945 akan terus dikenang dan diperingati sebagai Hari Kebhaktian Pekerjaan Umum. Saat ini para pegawai Departemen Pekerjaan Umum terus berjuang untuk melanjutkan pengabdian mereka terhadap nusa dan bangsa.
Perjuangan para generasi penerus ini telah diwujudkan dalam pengabdian Asa Mewujudkan Kalteng Semakin Berkah. Sebab Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran terus fokus memperhatikan infrastruktur di Kalteng, baik jalan maupun jembatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng H Shalahuddin ST MT mengajak semua pihak khsusunya pegawai PU menjaga kekompakan dan semangat juang yang luar biasa seperti Pahlawan Sapta Taruna.
Semangat itu, lanjutnya, harus menjadi inspirasi setiap insan PUPR dalam menjalakan tugas. Khususnya pada saat ini di mana pembangunan infrastruktur telah menjadi prioritas dalam pembangunan Provinsi Kalteng.
“Sebagai insan PUPR kita harus selalu menanamkan trilogi PU dalam diri kita dengan sikap bekerja keras dengan cerdas dan iklas, bergerak cepat dengan sigap dan cermat serta bertindak tepat dengan gan hasil yang bermanfaat,” ujarnya.
H Shalahuddin juga mengajak jajaranya agar mampu memecahkan setiap persoalan dengan nyata dalam rangka memba ngun dan menjaga konektivitas, menyediakan tempat tinggal layak,meningkatkan ketahanan pengan dan air sebagai bentuk kehadiran dinas PUPR provinsi dalam setiap permasalahan infrastruktur yang dihadapi masyarakat. (hms/nue)