PALANGKA RAYA-Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2024/2025 dan Pilkada Serentak 27 Nopember 2024 di wilayah Provinsi Kalteng.
Kegiatan berlangsung secara daring melalui zoom meeting, Jumat (1/11/2022) dan diikuti oleh BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng, instansi terkait, dan perwakilan dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan Kalimantan III.
“Berdasarkan paparan yang disampaikan dari BMKG bahwa puncak musim hujan tahun 2024/2025 di wilayah Prov. Kalteng diprediksi di bulan November dan sebagian bulan Desember 2024,”kata Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib SSTP MSi dalam arahannya saat itu.
Toyib menjelaskan bahwa pada bulan November ini ada agenda penting yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kalteng yaitu pelaksanaan Pilkada Serentak pada 27 November 2024, yang diprediksi terjadinya puncak musim hujan.
“Sebagai kesiapan dan tindak lanjut bersama BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng dalam menghadapi puncak musim hujan dan Pilkada serentak ini, saya mengimbau agar seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng tetap melaksanakan Piket 7 hari 24 jam untuk melakukan pemantauan peringatan dini, potensi ancaman, kejadian bencana dan memberikan respon cepat terhadap setiap kejadian bencana di masing-masing wilayah kabupaten/kota,” tambahnya.
Selain itu, menyiapkan dan menyosialisasikan peta rawan bencana di setiap titik TPS Pilkada, dan menyusun rencana kontijensi penanganan banjir pada saat Pilkada 27 November 2024. Selain itu, meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar dinas instansi terkait termasuk dengan TNI dan Polri dalam memberikan informasi dan edukasi terkait kesiapsiagaan bencana kepada Masyarakat, dan apabila diperlukan dapat menetapkan status keadaan darurat bencana dan membentuk Pos Komando Penanganan Darurat Bencana.
“Lakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan segera dan lakukan upaya-upaya penanganan pada daerah yang berpotensi banjir dan mengalami bencana,” jelasnya.
“Apabila terjadi banjir dadakan, segera pindahkan TPS ke titik lokasi aman yang tidak terjadi banjir dan dipersilakan untuk segera menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, dan BPBPK siap untuk back up BPBD Kab/Kota,” tutup Toyib. (hms/nue)