Site icon KaltengPos

Nakes Harus Merata di Wilayah Kalteng

MELIHAT : Anggota DPRD Provinsi Kalteng Evi Kahayanti menghadiri pembukaan pameran seni rupa solo exhibition karya P Lampang VII tahun 2023 yang dipersembahkan pelukis P Lampang selaku pendiri sanggar seni rupa Kahalap, beberapa waktu lalu. FOTO : HUMAS DEWAN UNTUK KALTENG POS

PALANGKA RAYA – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah dari Fraksi PKB menilai, keberadaan tenaga kesehatan (nakes), baik dokter, bidan, maupun perawat harus ditempatkan secara merata di setiap desa se-Kalteng. Jangan sampai ada wilayah yang tak ada tenaga kesehatannya, sehingga masyarakat tak bisa mendapat pelayanan kesehatan dengan baik.

Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi kesejahteraan rakyat (kesra) Evi Kahayanti. Menurut dia, pelayanan kesehatan secara menyeluruh di seluruh wilayah Kalteng merupakan aspek penting yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal.

“Keberadaan tenaga kesehatan ini sangat penting untuk memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat. Jangan sampai ada desa yang tidak memiliki tenaga kesehatan di provinsi ini,” tegasnya.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Kalteng I yang meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Kota Palangka Raya ini juga mengingatkan pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), agar nakes tidak menumpuk di perkotaan dan lebih memprioritaskan penempatan nakes di pelosok.

“Yang menjadi pokok permasalahan saat ini adalah banyak tenaga kesehatan yang enggan bertugas di wilayah pelosok karena berbagai alasan. Seperti tidak adanya jaringan listrik, telekomunikasi, akses yang jauh, dan lain sebagainya. Seharusnya masalah seperti ini harus bisa diselesaikan oleh pemerintah untuk mengakomodirnya,” tegas Evi.

Kendati demikian, sambungnya, para nakes diharapkan tidak pilih-pilih terkait penempatan lokasi bertugas dan harus siap ditempatkan di wilayah manapun. Pasalnya, ketika diberikan tugas dan ditempatkan di wilayah pelosok itu, kewajiban yang harus dijalankan dengan semaksimal mungkin dalam rangka membantu pemerintah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Tugas dan tanggung jawab itu harus dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Tidak ada pekerjaan yang selalu nyaman. Jika kita sudah diberikan tugas, jalankan itu dengan maksimal. Karena pada waktu memilih menjadi tenaga kesehatan berarti siap bekerja atau ditempatkan di mana saja,” ungkap politikus dari PKB ini. (irj/ens)

Exit mobile version