PALANGKA RAYA-Pandemi Covid-19 berdampak pada pembatasan kegiatan masyarakat dengan tujuan mencegah penularannya. Hal ini juga berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat. Namun, di tengah pandemi saat ini, perekonomian Kalimantan Tengah masih menjadi terbaik kedua tingkat regional Kalimantan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ini mau tidak mau perekonomia Kalteng harus turun. Saat ini, perekonomian Kalteng berada pada minus 1,5 persen, berada pada peringkat kedua terbaik setelah Kalimantan Utara (Kaltara) yang berada di angka 1,2 persen.
“Perekonomian Kalteng berada di angka 1,5 persen. Hal ini bukan karena kesengajaan pemerintah atau kepala daerah yang tidak bekerja, tetapi kondisi pandemi ini mengakibatkan perekonomian menurun. Tidak hanya Kalteng atau Indonesia saja yang mengalami hal ini, tetapi juga dunia,” kata Sugianto di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (5/2).
Diungkapkannya, meski perekonomian mengalami penurunan, namun alasan masih menjadi terbaik kedua dimungkinkan karena sumber pendapatan dari kabupaten/kota se-Kalteng. Saat ini, penyumbang perekonian tertinggi masih berada pada perkebunan kelapa sawit.
“Sumbangan perekonomian Kalteng ini dihitung dari kabupaten/kota se-Kalteng dan ditunjang oleh perkebuan kelapa sawit,” ungkapnya. Namun di sisi lain, memang Kalteng dan Kaltara juga tercatat memiliki jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan (Kalsel), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Dari awal pandemi Covid-19 hingga saat ini, Pemprov Kalteng terus berusaha mengendalikan dan mencegah penularan Covid-19 di Bumi Tambun Bungai. Pihaknya terus meminta kesadaran masyarakat untuk patuh dan taat terhadap protokol kesehatan (prokes).
“Kami terus mengendalikan dan mencegah penularan Covid-19, masyarakat harus tetap menerapkan prokes 4M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan,” tegasnya. (abw/ens/bud)