Site icon KaltengPos

Wagub Dorong Inovasi dan Penguatan Wanita dalam Pembangunan

BAZAR : Wakil Gubernur H Edy Pratowo SSos MM Ketika membuka kegiatan bazar Ramadan 1446 H yang digelar Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalteng belum lama ini.

PALANGKA RAYA-Hingga saat ini, wanita dan anak masih tergolong kelompok rentan yang sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, kekerasan, dan sebagainya.
Pada era emansipasi seperti sekarang, wanita bisa menjadi aktor strategis di dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan di desa-desa, tetapi juga pembangunan secara nasional yang dapat mengubah kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera.
Wanita mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwasanya keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian para wanita Indonesia, khususnya, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.
“Salah satu contoh, peran wanita didalam upaya mening­katkan perekonomian dan kese­jahteraan masyarakat. Sehingga keterlibatan wanita dalam pembangunan dan dunia usaha dapat berdampak pada pertum­buhan ekonomi,” kata Wakil Gubernur H Edy Pratowo SSos MM belum lama ini.
Ketika membuka kegiatan bazar Ramadan 1446 H yang digelar Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalteng, Edy menegaskan bahwa hal itu menjadi bukti inovasi dan kontribusi dalam pembangunan ekonomi.
Organisasi kewanitaan juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah serta se­bagai sarana untuk berkarir dan menciptakan inovasi baru dalam dunia usaha.
Para pengusaha wanita juga harus terus meningkatkan kemampuan dan daya saing agar bisa go internasional. Ini berlaku untuk semua sektor usaha yang ada baik skala besar, menengah, kecil serta UMKM.
Dengan begitu maka dunia usaha bisa terus berkembang dan mendukung program pemerintah daerah, untuk meningkatkan pendapatan nasional serta menekan angka kemiskinan.
Pemerintah saat ini tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga memastikan prinsip inklusivitas sehingga setiap individu, kelompok maupun organisasi harus mendapatkan perngakuan dan dihargai atas kontribusi dalam pembangunan. (hms/nue)

Exit mobile version