PALANGKA RAYA-Pneumonia atau penyakit radang paru-paru mendapat perhatian serius Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Pasalnya dampak dari penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia, khususnya balita. Jika tidak ditangani tepat waktu, penyakit ini bisa berakibat kematian.
Ketua IDAI Cabang Kalteng dr Ni Made Yuliari Abdiwati SpA mengatakan, penyakit yang gejala awalnya ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan disertai sesak napas ini harus segera ditangani. Penanganan itu dilakukan dengan segera merujuk kepada fasilitas kesehatan (faskes) terdekat setelah terlihat gejala-gejala demikian pada balita.
“Ditangani lebih awal akan lebih bagus. Jika ada gejala seperti itu, segeralah ke petugas kesehatan terdekat, ada puskesmas dan rumah sakit, rumah sakit buka 24 jam, jadi kapan saja bisa ke rumah sakit,” kata dr Ni Made Yuliari Abdiwati kepada Kalteng Pos, Senin (19/12/2022).
Made menjelaskan, faktor pertama yang berpengaruh dalam proses penyembuhan pneumonia tergantung pada berat ringannya penyakit yang diderita anak. Faktor kedua tergantung gizi anak. Selanjutnya tergantung komplikasi yang terjadi. Dan yang terakhir adalah cepat tidaknya penderita dirujuk ke faskes.
“Jika tidak segera dirujuk, penyakit justru makin parah, kemudian berimbas pada lamanya proses penyembuhan. Lebih cepat dibawa ke faskes terdekat akan lebih baik,” ucapnya.
Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap penyakit, tutur Made, para orang tua dapat melakukan serangkaian upaya. Seperti memenuhi kebutuhan anak agar hidup sehat, seperti memberikan makanan yang bergizi, berimbang, dan beragam.
Upaya lainnya adalah terus memantau perkembangan pertumbuhan anak dengan rutin menimbang berat badan anak di posyandu setiap bulan. “Di sana akan tergambar bahwa makin bertambahnya usia anak seharusnya akan makin meningkat berat badan,” tuturnya.
Yang juga tak kalah penting dalam mencegah balita terhindar dari pneumonia adalah pemberian imunisasi yang memang wajib diberikan untuk anak agar terhindar dari penyakit menular.
“Jenis imunisasi yang diberikan seperti imunisasi BCG, DPT, Pentabio, kemudian ada campak, MR, penyakit itu bisa menimbulkan pneumonia, sekarang ditambah dengan imunisasi namanya PCV, itu adalah imunisasi yang bisa mencegah pneumonia yang disebabkan oleh kuman pneumokokus,” jelasnya.
Made juga menyinggung soal pentingnya menghindari anak-anak yang berisiko terpapar pneumonia dari polutan seperti asap rokok, bakaran sampah, maupun polutan lainnya. Karena itu, kebersihan lingkungan menjadi faktor yang memengaruhi terjadinya pneumonia.
“Lingkungan tempat tinggal harus bersih, kamar tidur dan rumah harus ada jendela sehingga sinar matahari bisa masuk, ventilasi udara juga harus bagus, selain itu selalu gunakan air bersih,” sebutnya.
Menurutnya, upaya mencegah penularan jenis penyakit ini juga dapat dilakukan dengan memakai masker dan sering mencuci tangan secara baik dan benar. Apabila mulai mengalami batuk dan pilek, segeralah untuk berobat ke faskes terdekat.
Ketika seorang balita mengalami gejala seperti halnya gejala pneumonia, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua agar penyakit anak tidak makin parah. Di antaranya segera memberikan minum lebih banyak, dikompres, dan diberikan obat penurun panas. Jika anak mengalami batuk, segera beri obat pelega tenggorokan. Ketika si anak mengalami pernapasan yang tidak teratur dan lebih cepat dari biasanya, segerakan dibawa ke faskes terdekat untuk pemeriksaan medis.
“Kalau anak mulai demam, segera beri minum lebih banyak, dikompres, lalu kasih obat penurun panas. Segera untuk berobat ke faskes terdekat jika kondisi belum membaik, jangan menunda,” ucapnya.
Ia mengimbau agar para orang tua harus bisa mengupayakan agar anak-anak selalu dalam kondisi sehat dan bertumbuh kembang secara baik. Untuk mewujudkan itu, lanjut Made, harus dipastikan lingkungan tempat tinggal yang sehat serta mengonsumsi makanan bergizi, berimbang, dan beragam. Mengikuti program imunisasi juga bersifat wajib, karena merupakan upaya pencegahan agar anak bebas dari pneumonia. Imunisasi selalu diberikan secara gratis. Karena itu, pihaknya mengajak para orang tua memanfaatkan layanan tersebut.
Di samping itu, pihaknya juga mengingatkan para orang tua untuk anak-anak mengenakan masker saat bepergian dan sebisa mungkin menghindari polusi dari lingkungan sekitar. “Anak usia 6 tahun ke atas mesti diberikan vaksin Covid-19, karena virus jenis ini juga bisa menyebabkan pneumonia berat,” tandasnya. (dan/ce/ala)