PALANGKA RAYA – Tujuan pembangunan rumah sakit khususnya di daerah adalah agar masyarakat mudah mengakses pelayanan kesehatan yang tepat, mencapai kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk dan mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, serta mampu mewujudkan kesehatan optimal.
Pemerintah Provinsi juga terus gencar pemperhatikan pelayanan kesehatan khusunya Rumah Sakit Daerah beserta sarana prasarana pendukungnya. Salah satunya dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas A di Km 26, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu dimulai pada tahun ini.
“Ada beberapa pembangunan di Kalteng yang akan berlangsung tahun ini. Termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kelas A,” Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng H Shalahuddin ST MT kepada media belum lama ini.
Dia menjelaskan bahwa RSUD dr Doris Sylvanus tetap digunakan untuk melayani masyarakat. Jadi RSUD Doris Sylvanus tetap untuk melayani masyarakat secara umum dan Rumah Sakit di Tangkiling untuk penyakit khusus,” terangnya.
Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan RSUD di Tangkiling berkisar Rp 1 triliun. Sedangkan untuk pembangunan tahun ini dianggarkan Rp 300 milliar. Pembangunannya akan dilakukan bertahap selama 3 tahun senilai Rp 600 milliar dan sudah bisa fungsional.
“Ada sekitar 240 bed (kamar), baru sisanya sampai 400 an (kamar). Sebab sebelumnya Bapak Gubernur menyampaikan bahwa pembangunan RS Kelas A di Tangkiling akan selesai tahun 2027,” imbuhnya.
Harapan Gubernur dengan adanya rumah sakit baru, layanan kesehatan di provinsi ini akan semakin merata dan berkualitas dalam upaya untuk mewujudkan Kalteng yang semakin Berkah (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis) lagi.
Ditambahkan Shalahuddin bahwa Pemerintah Provinsi juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp150 miliar untuk peningkatan tiga ruas jalan yang baru diambil alih sebagai jalan provinsi pada tahun ini. Tiga jalan baru tersebut, yakni di Katingan, Kotawaringin Timur, dan Seruyan.
“Ini langkah yang diambil untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang dianggap strategis. Sehingga memberikan dampak maksimal terhadap perekonomian daerah,” tegasnya.
Melalui Dinas PUPR, pihaknya akan fokus pada tiga ruas jalan baru yang sebelumnya berstatus jalan kabupaten. Pengerjaannya sudah mulai berjalan dan ini sudah masuk lelang. Ketiga jalan tersebut adalah Kereng Pengkahi menuju Kampung Tengah Pagatan di Kabupaten Katingan, Cempaga hingga Kampung Tengah Pegatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Jalan Simpang Amin Jaya hingga Tumbang Manjul di Kabupaten Seruyan yang menghubungkan ke Kalimantan Barat. Dengan total anggaran Rp150 miliar, masing-masing ruas jalan akan menerima alokasi Rp50 miliar untuk peningkatan infrastruktur.
“Pengerjaan akan dilakukan bertahap. Tahun ini sudah disiapkan masing-masing ruas jalan sebesar Rp50 Miliar,” jelasnya.
Saat ini kemantapan jalan di Kalimantan Tengah telah mencapai 87 persen. Namun pengambilalihan tiga ruas jalan ini akan berdampak pada penurunan persentase tersebut karena panjang jalan provinsi bertambah.
Meski demikian pihaknya sangat optimistis bahwa kemantapan jalan akan meningkat. Dengan demikian bahwa kebutuhan masyarakat akan terus terpenuhi dan kesejahteraan masyarkaat juga akan mengalami peningkatan. (irj/nue)