SAMPIT-Sepekan berlalu, demi mengungkap penyebab meninggalnya Parni, atas persetujuan keluarga, polisi membongkar makam Parni di Desa Rawa Sari, berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Kota Sampit.
Polisi mencium adanya kejanggalan atas tewasnya juru masak pekerja di PT Bumi Agro Prima (BAP), pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas.
Kematian Parni, warga Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih menjadi teka-teki bagi keluarga. Wanita berusia 63 tahun itu meninggal pada Minggu (16/3/2025) lalu.
Untuk mencapai lokasi, Kalteng Pos harus menyeberangi Sungai Mentaya menggunakan perahu kecil. Jalan setapak selebar satu meter yang dikelilingi hutan menjadi akses satu-satunya menuju desa tersebut.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit dengan sepeda motor, Kalteng Pos akhirnya tiba di lokasi makam Parni.
Baca; teka-teki tewasnya juru masak PT BAP
Di sana, warga desa, pihak kepolisian dari Polsek Sepang dan Polsek Pulau Hanaut, serta anggota keluarga telah berkumpul untuk menyaksikan prosesi pembongkaran makam.
Kondisi lahan gambut yang berair membuat proses pembongkaran cukup memakan waktu. Isak tangis keluarga pecah selama proses itu. Setelah kurang lebih satu jam, akhirnya jenazah berhasil diangkat.
Tak banyak informasi yang dapat dihimpun Kalteng Pos. Pihak keluarga yang menyaksikan proses pembongkaran pun enggan memberikan banyak komentar. Salah seorang anak laki-laki Parni, yang enggan menyebutkan nama, mengaku belum mengetahui penyebab pasti kematian ibunya.
“Belum tahu. Makanya dibongkar untuk cari tahu,” ucapnya singkat.
Saat peti dinaikkan, bau menyengat mulai menyeruak akibat proses pembusukan. Ketika dibuka, kondisi jenazah Parni sudah membengkak, terutama bagian perut dan wajah.
Setelah dimasukkan ke kantong jenazah, tim Inafis segera membawa jasad Parni menggunakan kendaraan roda tiga bertuliskan Ambulans Desa.
Jenazah kemudian diangkut hingga ke dermaga, untuk selanjutnya dibawa menuju RSUD dr Murjani menggunakan mobil Inafis.
“Mengenai hasil autopsinya, kami menunggu hasil dari tim dokter forensik,”Kasatreskrim Polres Gunung Mas AKP Faisal Firman Gani, saat dihubungi Kalteng Pos, Minggu (23/3/2025).
. (mif/ce/ram)