ENAM hari menjelang perayaan Idulfitri, para pemudik mulai meninggalkan Kota Sampit. Senin (24/3/2025), sebanyak 1.415 pemudik pulang kampung menggunakan Kapal Leuser milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dengan tujuan pelayaran Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Ada 500 penumpang di antaranya yang mengikuti program Mudik Gratis yang diselenggarakan oleh PT Pelni.
Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Pelabuhan KSOP Kelas III Sampit Gusti Muchlis, mengungkapkan hingga saat ini lebih dari tiga ribu pemudik telah berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Surabaya dan Semarang.
Peningkatan jumlah pemudik tahun ini menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap jasa transportasi laut. “Sampai saat ini sudah 3.344 pemudik yang diberangkatkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Sampit diperkirakan meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, arus mudik tahun ini diprediksi lebih merata karena periode keberangkatan lebih panjang.
Selain itu, padatnya penumpang sudah mulai terasa sejak awal Ramadan. Banyak pemudik memilih pulang lebih awal sebelum memasuki puncak arus mudik.
“Peningkatan jumlah penumpang memang ada, tetapi lonjakan tidak terlalu signifikan, karena periode arus mudik dan arus balik yang sebelumnya dihitung sejak H-15, kini bergeser menjadi H-10 hingga H+10 Lebaran,” jelasnya.
Muchlis menambahkan, meski kepadatan penumpang sudah mulai terasa sejak awal Ramadan, puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran.
“Sejak awal Ramadan, pergerakan penumpang sudah terlihat meningkat. Namun, kami perkirakan puncaknya akan terjadi pada 28-29 Maret 2025,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya mendukung kelancaran mudik, program Mudik Gratis juga akan diadakan di Pelabuhan Sampit.
Kementerian Perhubungan bersama BUMN menggelar kembali program Mudik Gratis dengan menyediakan kuota 500 penumpang yang diberangkatkan pada Senin (24/3/2025) menggunakan Kapal Leuser.
Selain itu, program Mudik Gratis akan digelar kembali pada Jumat (28/3/2025), dengan kuota tambahan 300 penumpang.
Dengan demikian, total pemudik yang memanfaatkan fasilitas Mudik Gratis tahun ini mencapai 800 orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 500 orang.
“Tahun ini, Pelabuhan Sampit mendapat tambahan kuota Mudik Gratis, dari 500 menjadi 800 penumpang. Ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan BUMN dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pelni Anik Hidayat mengatakan, Kalimantan termasuk wilayah tengah bersama Sulawesi, yang memiliki porsi tinggi sebanyak 43 persen.
“Kota Sampit adalah daerah dengan embarkasi terpadat. Makanya kami memberikan program Mudik Gratis,” jelasnya.
Program Mudik Gratis ini mendapat respons positif dari anggota Komisi V DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalteng, Muhammad Syauqie. Ia berharap kuota Mudik Gratis dapat ditambah tahun depan.
“Kalau tahun ini PT Pelni memberikan 500 kuota dan Kemenhub 300 kuota, kita harap tahun depan bisa bertambah menjadi 1.000 kuota,” ungkapnya.
Sementara itu, area sekitar Pelabuhan Panglima Utar Kumai terus dipadati para pemudik. Para pengguna jasa Kapal Pelni ataupun Dharma Lautan Utama (DLU) datang silih berganti.

Bahkan sejak arus mudik dimulai pada 21 Maret lalu hingga saat ini, para penumpang yang meninggalkan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diperkirakan telah mencapai 10.400 orang.
Keberangkatan akan terus terjadi sampai puncaknya H-5 Lebaran. Perihal itu disampaikan Kepala Cabang DLU Kumai Agus Supriyanto.
“Kami sudah melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi lonjakan arus mudik, supaya penumpang aman dan nyaman. Sampai saat ini lonjakan penumpang terus terjadi, baik tujuan Surabaya ataupun Semarang,” katanya.
Menurut Agus, data penumpang datang sampai saat ini sudah mencapai 5.000 orang, baik dari Semarang maupun Surabaya. Pihaknya juga rutin melakukan pengecekan tiket para calon penumpang yang ingin mudik.
“Kami imbau mereka yang tidak punya tiket, baiknya menunggu hingga setelah Lebaran,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Panglima Utar Kumai Hari Suryanto mengatakan, pihaknya telah mengaktifkan posko pengamanan mudik Lebaran mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025.
Posko pengamanan mudik Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah dimulai tanggal 21 Maret atau H-10 Idulfitri. Sejauh ini, ada delapan armada kapal yang disiapkan untuk mengangkut para pemudik, yakni empat armada dari PT Pelni dan empat armada PT Dharma Lautan Utama (DLU).
“Kami senantiasa memberikan pelayanan terbaik agar arus mudik melalui Pelabuhan Panglima Utar Kumai berjalan lancar dan aman. Para petugas pun telah bekerja maksimal memastikan pengamanan calon penumpang hingga memasuki kapal,” ucapnya. (mif/son/ce/ala)