PALANGKA RAYA- Guna menambah pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai upaya meningkatkan kualitas, daya tarik, dan daya saing produk lokal khas Kabupaten Barito Selatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng pelatihan bagi industry kecil dan menengah.
Kegiatan yang digelar bekerjasama Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Barito Selatan itu, menggelar Pelatihan Keterampilan Anyaman Bambu, Rotan, Purun dan Bamban, Pelatihan Pembuatan Interior dan Eksterior Meubeler Kombinasi Kayu dan Rotan, Pelatihan Pengolahan Frozen Food, dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Keterampilan bagi Pengrajin Batik, bertempat di Aula Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Rabu (24/7) Kemarin.
“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalteng yang telah mengadakan kegiatan pelatihan bagi industri kecil menengah di Kabupaten Barito Selatan, dan mendukung kegiatan pelatihan agar bisa berjalan dengan sukses dan lancar serta menghidupkan peluang usaha baru dan yang berkelanjutan,” kata Kepala Disdagkop dan UKM Barsel, Swita Minarsih saat itu.
Menurutnya, saat ini industri dan pelaku usaha semakin marak diperbincangkan oleh hampir semua lapisan masyarakat, terkait peranan industri dan pelaku usaha yang begitu penting dalam menopang pembangunan ekonomi bangsa.
Dia mengimbau kepada seluruh peserta agar dapat memanfaatkan kegiatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, berbekal dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang didapat. Dengan harapan bisa mendorong produktivitas para industri kecil menengah yang hebat, cerdas dan kreatif.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng Rangga Lesmana melalui Kepala Bidang Industri Mudianto menambahkan bahwa melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi industri kecil menengah dalam rangka menyukseskan Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) yang menjadi target output dari Kementerian Perindustrian RI.
“Sehingga dapat menjadi kelompok usaha bersama sebagai dasar menuju pembangunan sentra industri untuk membaca peluang pemasaran produk yang sesuai dengan keinginan pasar,” pungkasnya. (hms/nue)