Site icon KaltengPos

Wiyatno: Tingkatkan Toleransi dan Jaga Keberagaman

Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Wiyatno

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Wiyatno SP mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu maupun pemberitaan yang berkaitan dengan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).

“Karena jika sedikit saja kita percaya kemudian terbawa suasana dengan isu-isu yang dapat memecah belah suku bangsa. Terlebih berkaitan dengan SARA, tentunya kerukunan dan toleransi akan hilang secara perlahan, yang ada hanya perpecahan dan konflik,” ucap  Wiyatno kepada Kalteng Pos, Minggu (13/6).

Politikus PDI Perjuangan Kalteng ini menambahkan, penting kiranya untuk saling mengingatkan antara satu dan lainnya, menjaga keberagaman yang sudah berjalan dengan baik selama ini di Bumi Tambun Bungai. Semua pihak harus berperan aktif mencegah penyebaran berita maupun isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Semua harus berperan aktif menjaga sikap toleransi dan kerukunan, hindari semaksimal mungkin hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dan perpecahan. Sebaliknya jadikan keberagaman menjadi sesuatu hal yang patut disyukuri,”terang Wiyatno.

Wakil rakyat asal Dapil V Kalteng meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini mengingatkan, jika masyarakat mengetahui ataupun menemukan praktik-praktik penyebaran isu yang mana dapat menimbulkan perpecahan di lingkungannya, dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, baik melalui selebaran gelap maupun media sosial (medsos), segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

“Jika ada pemangku kepentingan, ataupun pihak-pihak tertentu dengan sengaja dan telah terbukti melakukan penyebaran yang dapat memecah belah kerukunan masyarakat harus di tindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

“Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan yang sudah ada harus diterima sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk saling menolong, melindungi, dan menyayangi di dalam semangat ke Bhinekaan dan kesatuan,” tutup Wiyatno. (pra/ans)

Exit mobile version