PALANGKA RAYA- Kalangan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai pemerintah perlu menyiapkan konsep baru sebelum kebijakan pelajaran tatap muka (PTM) di berlakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng Hj Siti Nafsiah kepada Kalteng Pos, Selasa (29/6).
Legislator yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini mengatakan, perlunya konsep baru dilakukan, berkaca dari beberapa provinsi yang sudah melaksanakan uji coba PTM dengan kegiatan belajar mengajar yang sama seperti saat sebelum pandemi, namun dinilai kurang efektif.
“Salah satu contoh Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di sana beberapa sekolah sudah melaksanakan ujicoba PTM namun dinilai kurang efektif, karena menggunakan konsep belajar mengajar yang sama seperti sebelum pandemi,”ucap Wakil Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kalteng tersebut.
Dengan PTM lanjut Hj Siti Nafsiah, siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hanya saja, karena keterbatasan jam belajar, interaksi antar siswa, serta siswa dengan guru membuat aktivitas di sekolah tidak sama seperti sebelum pandemi.
“Melihat kondisi tersebut, sebaiknya konsep PTM tidak menggunakan pola pendidikan seperti sebelum pandemi Covid-19. Perlu adanya konsep baru agar belajar mengajar siswa dapat maksimal,”ungkapnya.
Politisi Partai Golkar ini menyarankan, karena jam PTM di sekolah di lakukan pembatasan, sebaiknya pembelajaran banyak diisi dengan pemberian motivasi dari guru. Motivasi bisa dari segi pendidikan karakter, cerita-cerita meraih kesuksesan, perihal kepedulian, hingga soal menumbuhkan semangat belajar. Selain itu juga, saat pertemuan juga lebih membahas pada persoalan-persoalan yang peserta didik belum pahami, seperti kesulitan pada bab-bab tertentu.
“Materi pelajaran bisa dibagikan dan dilakukan secara daring. Jadi kalau memang ada materi yang sulit di pahami, peserta didik bisa menanyakannya saat PTM,”tutup wakil rakyat asal Dapil I Kalteng meliputi Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Kota Palangka Raya tersebut.(pra/ram)