Site icon KaltengPos

Minta Pemkab Bantu Petani Dapatkan Pupuk Subsidi

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj. Darmawati

SAMPIT- Potensi pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih sangat besar. Lahan yang masih tersedia serta permintaan komoditas pertanian yang masih tinggi membuat sektor ini dinilai masih sangat menjanjikan. Hal itu juga sejalan dengan tingginya minat masyarakat menjadikan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian. Bahkan warga semakin bersemangat karena banyak komoditas yang bisa ditanam dan pangsa pasarnya sangat menjanjikan.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj. Darmawati berharap pemerintah kabupaten melalui Dinas Pertanian meningkatkan dukungan dalam membantu para petani baik dari bibit atau peralatan lainnya, tetapi yang sering menjadi keluhan mereka adalah susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi. 

“Kendala yang masih sering dihadapi para petani adalah terkait pasokan pupuk. Petani berharap bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dengan mudah sesuai kebutuhan pertanian mereka, karena pupuk kebutuhan pasti agar tanaman tumbuh subur. Kalau dikurangi maka dampaknya pada produktivitas dan berkurangnya hasil panen mereka,” kata Darmawati Selasa (31/5).

Menurutnya pemerintah daerah mendorong petani terus meningkatkan produksi pertanian, baik melalui program intensifikasi maupun ekstensifikasi, maka sudah seharusnya pula pemerintah membantu pelaksanaannya, termasuk mengalokasikan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan petani.

“Pemerintah mendorong peningkatan produksi tetapi harapan mereka juga tidak terpenuhi, Makanya kalau ingin produktivitas tinggi, pemerintah harus membantu petani agar mudah mendapatkan pupuk bersubsidi,” ujar Darmawati.

Politisi Partai Golkar ini juga sangat getol menyuarakan ke inginan para petani khususnya diwilayah selatan Kabupaten Kotim karena dirinya mewakili daerah pemilihan yang kebetulan merupakan lumbung beras yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Teluk Sampit.

“Masalah tersebut sudah sering disampaikan para petani saat kami reses maupun kunjungan kerja. Pupuk bersubsidi terbatas sehingga terkadang petani harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga lebih mahal. Ini yang masih dikeluhkan petani, maka dari itu kami meminta pemerintah daerah melalui dinas pertanian dapat membantu mereka dalam mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan mereka,” tutupnya (bah)

Exit mobile version