SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi wisata religi yang ada di daerah ini. Daerah ini dinilai memiliki sejumlah tempat wisata religi yang jika dikembangkan akan meningkatkan perekonomian warga.
“Objek wisata religi saat ini semakin diminati masyarakat, maka dari itu harus terus mengembangkan,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Kotim Khozaini, Jumat (11/6).
Menurutnya, di Kotim sendiri ada beberapa tempat wisata religi yang didatangi wisatawan untuk berziarah. Itu merupakan bagian dari bukti sejarah, karena tempat wisata religi juga bisa berpotensi mendatangkan banyak pengunjung, baik lokal maupun luar daerah.
Sejumlah tempat wisata itu, di antaranya Kubah atau makam Al Alimul Allaamah Syeh Haji Abu Hamid Bin Al Alimul Allaamah Mufti Syeh Haji Muhammad As’at (Buyut Datuk Kalampaian) yang terletak di Pantai Ujung Pandaran, Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Dan juga di Samuda Besar.
Selain itu juga obyek wisata religi makam Syekh Basiri bin H Sayyidullah dan H Abdurrahman bin H Abdullah Bugis, yang terletak di sekitar Sungai Lenggana Jalan HM Arsyad, atau di Desa Bapanggang Raya Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
“Keberadaan kedua makam tersebut sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya Sampit dan awal penyebaran Islam di Kotawaringin. Sejarah ini sering dibacakan setiap peringatan hari jadi Kabupaten Kotim,” ucap Khozaini.
Politisi Partai Hanura ini juga berharap pemerintah daerah dapat mengembangkan potensi obyek wisata religi ini. Pihaknya akan mendorong pengembangan wisata religi tersebut, selain sebagai bentuk pelestarian bukti sejarah, juga bisa menjadi sarana penggerak roda ekonomi masyarakat. (bah/ans).