SAMPIT – Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi untuk mengusulkan perpanjangan landasan pacu atau run way Bandara Haji Asan Sampit sepanjang 500 meter. Usulan itu disetujui, mereka juga akan siap membantu pengembangan bandara tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Kotim Dra Rinie meminta agar Kementerian Perhubungan dapat memprioritaskan pengembangan Bandara Haji Asan Sampit untuk mendukung peningkatan perekonomian daerah ini pascapandemi Covid-19 yang melanda dua tahun lebih ini.
“Kami tentunya sangat senang karena saat pertemuan dengan Pak Bupati di kantor Kemenhub, Pak Menteri Perhubungan berjanji akan siap membantu perpanjangan landasan pacu bandara H.Asan Sampit, dan kami berharap pengembangan ini segera terealisasi,” kata Rinie, Rabu (24/8).
Menurutnya pengembangan dan peningkatan Bandara Haji Asan Sampit merupakan kebutuhan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara. Keberadaan bandara turut menunjung aktivitas perekonomian masyarakat, dan saat ini frekuensi penerbangan di bandara masih terbatas padahal kebutuhan masyarakat terhadap transportasi udara cukup tinggi.
“Dengan keterbatasan frekuensi penerbangan di Bandara H Asan sebagian warga akhirnya memilih bepergian melalui bandara di daerah lain seperti Palangka Raya dan Kotawaringin Barat, Kalau nantinya dapat didarati pesawat berbadan lebar maka kita berharap harga tiket bisa lebih murah, seperti di Palangka Raya sehingga ini akan sangat membantu aktivitas perekonomian di Kabupaten Kotim ini,” ucap Rinie.
“Saat ini panjang landasan pacu bandara H.Asan Sampit sepanjang 2.040 meter dengan lebar 30 meter. Perpanjangan landasan pacu diharapkan segera dilaksanakan dengan panjangnya menjadi 2.500 meter sehingga bandara ini bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737-800NG berkapasitas 189 tempat duduk, bahkan jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 195 hingga 215 penumpang,” tutupnya. (bah/ans/ko)