Site icon KaltengPos

Komisi II DPRD Kotim Kunjungi Pabrik Pengolahan Minyak Goreng

KUNJUNGI: Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj Darmawati bersama anggotanya saat mengunjungi pabrik pengolahan minyak goreng di Kecamatan Bagendang, Selasa (25/1). (BAHRI/KALTENG POS)

SAMPIT-Menindaklanjuti terkait kekosongan minyak goreng yang terjadi di sejumlah swalayan dan ritel modern yang ada di Kota Sampit, jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II Hj Darmawati langsung mendatangi pabrik pengolahan minyak goreng milik PT Sukajadi Sawit Mekar (SSM) Musim Mas Group di Desa Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU).

“Jadi maksud dan tujuan kami hari ini untuk menindaklanjuti soal harga minyak goreng yang naik secara signifikan di tengah perbaikan ekonomi pascapandemi Covid-19, karena itu sengaja kami kunjungi pabrik pengelohan minyak goreng dari perusahaan kelapa sawit untuk mengetahui jumlah pasti kuota minyak yang telah disalurkan kepada masyarakat,” kata Darmawati, Selasa (25/1).

Dalam kunjungan tersebut dirinya didampingi Wakil Ketua Faisal Damarsing, anggota Hj Mariani dan M Abadi. Yang mana dalam kunjungan tersebut disambut langsung oleh General Manager Humas Musim Mas Group, Rusli Salim dan Manager Produksi.

Sehari sebelumnya pihak Komisi II DPRD Kabupaten Kotim melakukan sidak ke pasar Pusat Perbelajaan Mentaya (PPM), swalayan dan ritel modern dengan tujuan mengetahui apakah kondisi harga minyak goreng terkini, pascaKementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga minyak goreng kemasan mulai 19 Januari 2022 lalu turun menjadi Rp14.000 per liter.

“Kami kemarin (Senin, 24 Januari) melakukan sidak untuk mengetahui langsung harga minyak goreng di pasaran, baik itu di swalayan maupun ritel modern. Dan kami mengetahui terjadi kekosongan minyak goreng sehingga membuat masyarakat resah karena itu merupakan bahan pokok, sehingga kami berkujung ke perusahaan pengelolaan minyak goreng,” ucap Darmawati.

Politikus Partai Golkar ini juga merasa aneh, Kabupaten Kotim memiliki banyak perkebunan kelapa sawit dan ada beberapa pabrik pengolahan minyak goreng, tetapi kenapa sempat terjadi kekosongan minyak goreng. Harusnya, kata dia, pemerintah daerah harus melihat kondisi di lapangan, jangan sampai terjadi kelangkaan minyak goreng di daerah ini yang akan membuat resah masyarakat.

“Pemerintah daerah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan minyak untuk dapat menyuplai ke sejumlah distributor, sehingga distributor bisa mendistribusikan kepada pedangang dengan harga eceran tertinggi Rp14.000 per liternya,” ujar Darmawati.

Sementara General Manager Humas Musim Mas Group Rusli Salim menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan beberapa terobosan untuk membantu menormalkan harga minyak goreng yang mengalami kenaikan seperti melakukan pasar murah minyak goreng di empat kecamatan seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Talawang dan Kota Besi.

“Pasar murah minyak goreng ini kami lakukan  untuk meringankan masyarakat khususnya sekitar perusahaan, dan kami menjual kepada masyarakat dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu Rp14.000 perliternya,” ujar Rusli Salim.

Ia juga mengatakan pihaknya juga sudah mendistribusikan minyak goreng ke distributor yang ada di kota Sampit, sehingga nantinya mereka dapat mendistribusikan ke sejumlah pedagang. Kemudian, pedagang nantinya dapat menjual dengan harga eceran tertinggi. “Kami juga akan terus melakukan dan mengusahakan kegiatan pasar murah untuk beberapa bulan ke depan. Hingga saat ini kami perusahaan sudah menyalurkan 86.000 ribu liter kepada masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Kotim ini,” tutupnya. (bah)

Exit mobile version