PALANGKA RAYA – Sebanyak 20 warga yang meliputi Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Bukit Tunggal mengikuti pelatihan budi daya madu kelulut yang digagas oleh Kecamatan Jekan Raya. Hal ini guna meningkatkan pengetahuan warganya terkait bagaimana pembudidayaan madu kelulut agar menjadi sentra unggulan pascapandemi Covid-19.
Camat Jekan Raya Sri Utomo, mengatakan pelatihan sendiri adalah gagasan yang bagus dimana warga meminta adanya pelatihan kepada kecamatan, sehingga kegiatan mendapat apresiasi yang bagus secara tidak langsung hasilnya bisa membangkitkan semangat perekonomian warga.
“Saya tidak memungkiri pascapandemi ini, apa yang diinginkan masyarakat itu bagaimana mendongkrak perekonomian, ditambah lagi usaha madu sekarang cukup menjanjikan dan banyak dicari apalagi madu Kelulut itu pembudidayaan murah, meriah dan tidak membahayakan dan tidam memerlukan modal yang banyak,” ungkap Camat Jekan Raya, Sri Utomo, Selasa (1/11/2022)
Peminat madu kelulut akan kaya manfaatnya juga menurut Sri Utomo banyak dicari konsumen, sehingga dengan adanya pelatihan dan pembudidayaan dari masyarakat menjadi tambahan pemasukan dan mengembalikan perekonomian pascapandemi. Selain itu, untuk bibit madu sendiri juga difasilitas, dimana pionir pembudidayaan banyak dihadiri ketua RT dengan harapan menjadi percontohan kepada warga masing-masing.
“Nanti kita bagi kepada peserta bibit madu kelulutnya, kita harapkan budidaya itu bisa menjadi contoh kepada masyarakat, bahkan untuk prmasaranya akan kita fasilitasi, apalagi di Jekan Raya tidak menutup kemungkinan bisa jadi sentra pembibitan bisa jadi percontohan,” harapnya.
Sementara itu Lurah Jekan Raya, Subhan Noor mengatakan ide kegiatan pelatihan sendiri memang usulan langsung dari masyarakat dan RT yang ada di lingkungan Kecamatan Jekan Raya,” Ide dan gagasan ini dari masyarakat, mereke meminta bagaimana kalau ada pelatihan budi daya madu kelulut maka dari itu saya meminta kepada camat agar diadakan pelatihan seperti ini,” ucap Subahan Noor. (ena/ans)