PALANGKA RAYA–Dermaga Rambang layak menjadi pilihan tempat melepas penat. Dermaga terletak di Jalan Riau, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya ini sudah tak seperti dulu. Saat ini, sudah lebih tertata dan membuat nyaman pengunjung.
Saban sore, lokasi itu banyak dikunjungi warga. Tak hanya menyuguhkan pemandangan aktivitas warga permukiman pinggir sungai, saat ini sudah ada lapak-lapak kuliner yang menggugah selera.
22 Desember 2022 lalu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meresmikan Dermaga Rambang sebagai kawasaan wisata kuliner dengan melakukan pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil. Ada 18 unit kontainer pedagang dengan fasilitas listrik.
Pedangang yang mendapatkan gerobak kontainer ini merupakan pedagang yang telah terdaftar dan memiliki SK dari pemerintah dan pengurus dermaga. Pembayaran di sana menggunakan konsep modern digital (pembayaran menggunakan Qris).
Bagi pengunjung yang ingin menikmati nuansa senja, kapal susur sungai bisa menjadi solusi yang tepat. Kapal itu menyusuri sungai sampai melewati Jembatan Kahayan yang tampak megah jika dipandang.
Pengunjung hanya membayar Rp25 ribu sekali trip. Satu kapal maksimal 60 penumpang. Jam operasional pukul 08.00 Wib-19.00 Wib.
“Biasanya kalau pagi itu ada orang mencarter kapal dengan tarif Rp 1 juta per jam, lalu siang-malam kita buka untuk umum per orangnya Rp25 ribu,” ujar Nakhoda kapal susur sungai Agatisansyah kepada Kalteng Pos, Minggu (12/3).
Nakhoda kapal sekaligus Ketua dari Ormas LSR LPMT Agatisansah itu berharap pelabuhan rambang lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah kota, khususnya terkait lampu penerangan. Pasalnya pada malam hari dermaga kebanggaan warga Kota Cantik terlihat gelap.
“Walaupun ramai pengunjung, di dermaga pada malam hari terlihat gelap, karena minim penerangan di sana. Hal ini lah yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dalam membangun tempat wisata, sehingga pelancong dari luar daerah ketika berkunjung ke Palangka Raya nyaman berwisata di sana,” ujarnya.(*ham*wls/*mut/ram)