Site icon KaltengPos

Tambang Liar Salah Satu Penyebab Banjir Katingan, Bupati Memohon Agar Tak Ada Lagi PETI

Sakariyas

KASONGAN-Bencana banjir besar yang terjadi sekarang dampaknya sudah dirasakan sebagian besar warga Katingan di 12 kecamatan. Ini tentu menjadi pukulan berat bagi warga karena melumpuhkan berbagai aktivitas.

Diduga penyebab bencana terbesar sepanjang sejarah di Kabupaten Katingan tentu tidak hanya pengaruh tingginya intensitas curah hujan namun juga akibat faktor lingkungan yang rusak.

Terkait hal ini Bupati Katingan Sakariyas juga tidak membantah. Bahkan dia mengungkapkan bahwa Kecamatan Bukit Raya paling ujung bagian hulu Katingan yang selama ini tidak pernah mengalami musibah banjir, tapi tahun ini wilayah itu juga terdampak bencana banjir.

“Jadi saya berpikir, tolong lah kepada kita semua. Agar ini menjadi renungan bersama, dan pembelajaran yang sangat penting,” katanya Kepala Kalteng Pos, Rabu (15/9).

Di antara penyebab kerusakan lingkungan, yang terjadi selama ini, yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan di aliran sungai Katingan. Bahkan pascabanjir ini, bupati secara tegas memohon kepada masyarakat Katingan agar jangan ada lagi kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) di sepanjang aliran sungai Katingan.

“Ini menyebabkan dangkalnya sungai. Ketika terjadi hujan terus menerus, sungai tidak mampu lagi menampung. Sehingga meluap, dan terjadinya banjir besar ini. Di samping faktor yang lain,” jelasnya.

Bahkan orang nomor satu di Katingan ini juga mengungkapkan ketika dirinya meninjau banjir ke daerah wilayah Kecamatan Pulau Malan, masih ada ditemukan oknum warga yang melakukan penambangan di pinggir sungai.

“Masalah ini memang menjadi dilema. Di sisi lain masyarakat memenuhi kebutuhannya. Tapi yang saya tegaskan, jangan lagi menambang di aliran sungai. Tolong lah hal ini diperhatikan. Dampaknya tidak hanya dirasakan segelintir orang. Tapi warga kita di 12 kecamatan,” tegasnya.

Sementara dari pantauan Kalteng Pos selama ini, aktivitas tambang liar di Kabupaten Katingan memang sudah bukan rahasia umum lagi. Pelakunya, sudah tidak lagi harus melakukan kegiatannya secara tersembunyi.

Salah satu contoh di pinggir jalan dari Desa Hampalit menuju arah Hiang Bana Kecamatan Tasik Payawan. Belum lagi tempat lainnya yang menggunakan alat berat, dan lainnya. (eri)

Exit mobile version