PALANGKA RAYA-Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitnes Indonesia (ASIAFI) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar lomba aerobik di Aula Dinas Kehutanan Kalteng, Minggu (15/9). Sehari sebelumnya, ASIAFI juga melaksanakan workshop dan pelatihan penjurian aerobik marathon.
Ketua ASIAFI Kalteng, Asidianiati L Kuntun, menjelaskan, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut dalam rangka competition road to Festival Olahraga Masyarakat tingkat Nasional (Fornas) VIII NTB 2025.
“Untuk workshop dan pelatihan penjurian aerobik marathon ada 29 orang yang mengikuti berasal dari kabupaten-kabupaten yang ada di Kalteng. Untuk hari ini ada lomba, persiapan seleksi pegiat olahraga aerobik dan dance fitness untuk persiapan ke Fornas 2025 nanti,” kata Asidianiati L Kuntun kepada Kalteng Pos, kemarin.
Asidianiati pun menjelaskan, untuk kategori lomba hari itu ada 5 kategori. Yaitu aerobik pemula usia 40 tahun ke bawah, aerobik ketegori khusus instruktur atau mantan juara, aerobik beregu (ac) 3 orang umum, dance fitnes umum pemula dan dance fitness khusus instruktur atau mantan juara.
“Untuk aerobik kategori khusus instruktur atau mantan juara, pemenang lomba ini yang akan kita kirim ke Fornas VIII NTB 2025. Begitu pula untuk dance fitness, sama, ada ketegori pemula dan khusus, yang nanti akan akan diberangkatkan. Ac grop juga akan diberangkatkan,” terang Asidianti.
Kegiatan yang bertabur doorprize dan piagam partisipasi ini dibuka oleh Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kalteng, Edy Pratowo melalui Sekertaris Kormi Kalteng, Hamdam SE MM.
“Kami mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh ASIAFI ini. Harapan kami dengan adanya acara ini memberikan hal yang positif. Apalagi pendaftaran pegiat FORNAS 2025 lebih cepat yaitu pada bulan November 2024, sehingga diharapkan kegiatan ini menjadi tradisi untuk memasyarakatkan olahraga,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan, Kormida kabupaten/kota yang sudah terbentuk di Kalteng, yakni KORMI Palangka Raya, Kapuas, Barito Utara, Kotawaringin Timur, Barito Utara, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara dan Murung Raya.
“Untuk Kormi yang belum terbentuk ada di Kabupaten Seruyan dan Gunung Mas,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Umum Kormi Pusat, Irwan Purwanto yang saat itu juga menjadi narasumber pelatihan penjurian aerobik marathon menjelaskan, ada berbagai hal yang dipaparkan saat itu.
“Ada banyak sekali manfaat dengan adanya pelatihan penjurian ini, jadi seorang juri bisa tahu kreteria yang diperlombakan, apa saja yang harus dinilai, role model seorang juri harus seperti apa, klasifikasi jadi seorang instruktur atau peserta itu apa, jadi kita paham, bukan hanya begerak, sehingga tidak asal-asal menilai,” tuturnya. (soc/aza/b10)