Minggu, Maret 16, 2025
28.1 C
Palangkaraya

Isu politik Uang di Batara Jelang PSU Jadi Perhatian KPU RI

 

PALANGKA RAYA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara menarik perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Tak hanya karena urgensi pelaksanaannya yang tinggal sepekan lagi, tetapi juga karena isu politik uang yang santer diperbincangkan.

Anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, mengonfirmasi bahwa PSU akan digelar pada Sabtu (22/3/2025) nanti.

Ia berharap agar pelaksanaan PSU di Barito Utara berlangsung lancar dan sesuai regulasi.

“Kami berharap dan yakin KPU Kabupaten Barito Utara mampu menyelenggarakan PSU ini dengan baik dan berpedoman pada aturan yang berlaku,” ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Pencalonan, Pemungutan dan Perhitungan Suara, serta Penetapan Calon Terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digelar KPU Provinsi Kalteng , Sabtu (15/3/2025).

Idham juga menyoroti pentingnya menjaga integritas PSU, terutama di tengah maraknya dugaan politik uang yang beredar luas di media sosial.

Menurutnya, informasi tersebut telah sampai ke tingkat pusat dan menjadi perhatian serius.

Baca Juga :  Ubah Kebiasaan Warga BAB di Sungai

“Kami mengetahui adanya isu yang viral terkait dugaan praktik politik uang menjelang PSU di Barito Utara. Kami berharap pihak berwenang, seperti Bawaslu, dapat menindaklanjuti temuan ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Selain itu, Idham mengajak masyarakat untuk menolak segala bentuk politik uang yang dapat mencederai demokrasi.

“Jangan biarkan politik uang merusak esensi demokrasi elektoral dan budaya pemilu yang sehat. Saya percaya bahwa pemilih di Barito Utara adalah pemilih yang cerdas dan bijaksana,” tegasnya.

Sebelumnya, dugaan praktik politik uang (money politic) menjelang pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara (Batara) sempat bikin gempar masyarakat. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Batara Adam Prawansa, membenarkan adanya penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat, sebelum akhirnya dilaporkan ke aparat keamanan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (14/3/2025). Masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas politik uang segera bertindak dengan melakukan penggerebekan, kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Batara.

Baca Juga :  Ormas di Bartim Geram, Minta Edy Mulyadi Dihukum Adat

Saat ini, beberapa orang yang diduga terlibat masih diamankan dan tengah menjalani proses pendalaman oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Batara.

“Orang-orang yang diamankan saat kejadian tadi masih berada di polres dan sedang dilakukan pendalaman oleh tim Gakkumdu Bawaslu Barito Utara,” ucap Adam, Jumat (14/3/2025).

Ia menyebut proses penyelidikan masih berlangsung, dan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait siapa saja yang terlibat serta modus operandi dalam dugaan politik uang ini.

“Mengenai keterangan lebih jelas, nanti kami sampaikan secara resmi setelah selesai dilakukan pendalaman dan pemeriksaan. Kami tidak ingin mendahului hasil penyelidikan,” katanya.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas politik uang di wilayah Kabupaten Batara. Kecurigaan ini kemudian mendorong sekelompok warga melakukan penggerebekan, sebelum akhirnya menyerahkan temuan tersebut ke pihak berwenang.(mut/zia)

 

 

PALANGKA RAYA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara menarik perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Tak hanya karena urgensi pelaksanaannya yang tinggal sepekan lagi, tetapi juga karena isu politik uang yang santer diperbincangkan.

Anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, mengonfirmasi bahwa PSU akan digelar pada Sabtu (22/3/2025) nanti.

Ia berharap agar pelaksanaan PSU di Barito Utara berlangsung lancar dan sesuai regulasi.

“Kami berharap dan yakin KPU Kabupaten Barito Utara mampu menyelenggarakan PSU ini dengan baik dan berpedoman pada aturan yang berlaku,” ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Pencalonan, Pemungutan dan Perhitungan Suara, serta Penetapan Calon Terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digelar KPU Provinsi Kalteng , Sabtu (15/3/2025).

Idham juga menyoroti pentingnya menjaga integritas PSU, terutama di tengah maraknya dugaan politik uang yang beredar luas di media sosial.

Menurutnya, informasi tersebut telah sampai ke tingkat pusat dan menjadi perhatian serius.

Baca Juga :  Ubah Kebiasaan Warga BAB di Sungai

“Kami mengetahui adanya isu yang viral terkait dugaan praktik politik uang menjelang PSU di Barito Utara. Kami berharap pihak berwenang, seperti Bawaslu, dapat menindaklanjuti temuan ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ungkapnya.

Selain itu, Idham mengajak masyarakat untuk menolak segala bentuk politik uang yang dapat mencederai demokrasi.

“Jangan biarkan politik uang merusak esensi demokrasi elektoral dan budaya pemilu yang sehat. Saya percaya bahwa pemilih di Barito Utara adalah pemilih yang cerdas dan bijaksana,” tegasnya.

Sebelumnya, dugaan praktik politik uang (money politic) menjelang pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara (Batara) sempat bikin gempar masyarakat. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Batara Adam Prawansa, membenarkan adanya penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat, sebelum akhirnya dilaporkan ke aparat keamanan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (14/3/2025). Masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas politik uang segera bertindak dengan melakukan penggerebekan, kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Batara.

Baca Juga :  Ormas di Bartim Geram, Minta Edy Mulyadi Dihukum Adat

Saat ini, beberapa orang yang diduga terlibat masih diamankan dan tengah menjalani proses pendalaman oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu Batara.

“Orang-orang yang diamankan saat kejadian tadi masih berada di polres dan sedang dilakukan pendalaman oleh tim Gakkumdu Bawaslu Barito Utara,” ucap Adam, Jumat (14/3/2025).

Ia menyebut proses penyelidikan masih berlangsung, dan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait siapa saja yang terlibat serta modus operandi dalam dugaan politik uang ini.

“Mengenai keterangan lebih jelas, nanti kami sampaikan secara resmi setelah selesai dilakukan pendalaman dan pemeriksaan. Kami tidak ingin mendahului hasil penyelidikan,” katanya.

Menurut informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas politik uang di wilayah Kabupaten Batara. Kecurigaan ini kemudian mendorong sekelompok warga melakukan penggerebekan, sebelum akhirnya menyerahkan temuan tersebut ke pihak berwenang.(mut/zia)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/