Site icon KaltengPos

Tim Gabungan Masih Cari Seorang Penumpang Kapal yang Terjun ke Laut

SERAHKAN BARANG KORBAN: Pegawai DLU Cabang Kumai menyerahkan barang-barang milik korban yang menjatuhkan diri ke laut. (DLU CABANG KUMAI UNTUK KALTENG POS)

DLU Serahkan Tali Asih

PANGKALAN BUN-Hingga memasuki hari kelima, Mukromin, salah seorang penumpang KM Kirana I dari Kumai tujuan Semarang yang terjun ke laut tidak ditemukan. Korban yang diduga mengalami depresi ini nekat menyeburkan diri di wilayah perairan kumai pada Rabu (13/10) lalu. Tim pencarian gabungan baik Basarnas, Satpol Air, TNI AL serta KSOP masih terus melakukan pencarian. Namun sampai saat ini, korban tidak kunjung ditemukan.

Kasatpolair Polres Kobar Iptu Roni Paslah mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan masih melakukan pencarian. Pihaknya sudah memutar beberapa wilayah lokasi jatuhnya korban, namun sampai beberapa hari tidak ditemukan. Ditambah, kendala cuaca menjadi hambatan tersendiri pada saat pencarian.

“Kami masih terus melakukan pencarian sampai hari ke tujuh. Kalau memang tidak ketemu akan dilakukan koordinasi lebih lanjut,” katanya.

Sementara itu Kepala DLU Cabang Kumai Firman Dandi menambahkan, pihak perusahaan sendiri akan terus berkoordinasi dengan tim pencarian. Sampai nantinya, memang pencarian akan dihentikan selama tujuh hari, sembari menunggu informasi lebih lanjut.

Berkaitan dengan langkah yang dilakukan, pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan keluarga dan menyerahkan barang-barang milik korban, serta memberikan tali asih. Mereka juga memahami kondisi dan situasi yang terjadi. Salah satunya, keluarga korban sudah memahami musibah yang terjadi.

“Kami sudah serahkan baik barang-barang milik korban serta tali asih. Kami masih akan terus berkoordinasi dengan tim gabungan yang melakukan pencarian,” ujarnya.

Berkaitan antisipasi ke depan, lanjut dia, berbagai langkah sudah dilakukan. Walaupun selama ini SOP di dalam kapal sendiri sudah berjalan. “Namun namanya musibah dan tindakan yang dilakukan penumpang tentunya di luar kemampuan petugas kapal,” lanjut dia.

Dengan adanya pemberian layanan kesehatan gratis juga diberikan bagi para penumpang sebelum naik kapal, sehingga mereka yang sakit atau sedang hamil selalu dicek.

“SOP sebenarnya sudah dilakukan selama ini, hanya saja untuk membedakan mana yang tidak stabil dan kurang sehat, harus mengikuti screening. Kami sangat tegas bagi mereka yang tidak layak tidak diperkenankan naik kapal,” ucapnya. (son)

Exit mobile version