Site icon KaltengPos

Tingkatkan Kompetensi Petani Kelapa Sawit melalui Pelatihan ISPO Gratis 

PALANGKA RAYA-PT Forestcitra Sejahtera menyelenggaran Pelatihan Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) gratis kepada 30 petani kelapa sawit dari kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan berlangsung di hotel Neo Palma kota Palangka Raya sejak tanggal 27-31 April 2024.

Pelatihan ini menggunakan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit tahun 2024.

“Pelatihan gratis ini menggunakan dana dari BPDPKS dan merupakan bukti perhatian pemerintah kepada para petani kelapa sawit Indonesia, sehingga para petani sawit yang sudah terpilih menjadi peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan luar biasa ini dengan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara serius”, ujar Wahyu Riyadi selaku Direktur Mutu Institute sebagai lembaga penyelenggara pelatihan.

Wahyu menjelaskan bahwa para peserta akan diberikan penjelasan teori di kelas selama 4 hari dilanjutkan dengan praktek lapang di KUD Tri Daya, Desa Karang Tunggal, Kabupaten Kotawaringin Timur untuk melihat secara langsung penerapan ISPO yang baik dan benar.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, Achmad Sugianur mengatakan dalam sambutan pembukaannya bahwa kegiatan ini sejalan dan relevan dengan Renstra dan Program Jangka Menengah Provinsi Kalimantan tengah yaitu mewujudkan sektor perkebunan yang produktif dan bernilai tambah berkelanjutan melalui dukungan kebijakan dan peningkatan kapasitas peerkebunan kelapa sawit dengan mendorong sertifikasi pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan.

“Dengan keikutsertaan dalam pelataihan ini, diharapkan para pekebun kelapa sawit dapat menambah wawasan dan pengetahuan, serta bermanfaat dalam meningkatkan dan mempercepat penerapan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari melalui sertifikasi ISPO”, ujarnya.

Achmad menambahkan jika sertifikasi ISPO wajib bagi pekebun kelapa sawit baik perusahaan maupun pekebun mandiri sesuai Perpres no 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim maka pelaksanaan pelatihan ISPO bagi pekebun melalui program Pengembangan SDM PKS BPDPKS kami nyatakan dimulai”, ujarnya saat membuka pelatihan.

Perwakilan Dinas Pertanian Kabupatan Pulang Pisau, Tommy, mengatakan bahwa pelatihan ini

sangat besar sekali manfaatnya. Melalui kegiatan ini kami dapat mengetahui tentang apa dan bagaimana seharusnya sistem sertifikasi ISPO pekebun kelapa sawit berkelanjutan tersebut. Kami berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan baik di tingkat provinsi hingga tingkat daerah terutama di Kabupaten Pulang Pisau.

“Saat ini belum ada kelompok tani di kabupaten Pulang Pisau yang telah tersertifikasi ISPO, sehingga besar harapan kami melalui kegiatan ini akan membantu para petani sawit untuk berhasil mendapatkan sertifikat ISPO”, tambahnya.

Jhoni, salah satu pekebun mandiri yang menjadi peserta pelatihan mengatakan bahwa para pekebun memiliki memiliki harapan besar agar penerapan Sertifikasi ISPO setelah pelatihan ini dapat kami penuhi dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Pulang Pisau ataupun provinsi Kalimantan Tengah.

“Selanjutnya melalui kelembagaan petani, Poktan/Gapoktan dan atau Koperasi Sawit, kami mendorong dan berupaya agar dapat memenuhi semua ketentuan dalam pelaksanaan Sertifikasi ISPO dengan selalu bekerjasama dengan pihak terkait. Sehingga terwujud pekebun rakyat yang sukses dan sejahtera , berkelanjutan dan tetap menjaga dan mengelola kelestarian sumber daya alam dan keragaman hayati. Salam Sawit, Lestari,ISPO, Bisa, Bisa Pasti Bisa”, tambahnya.

Penerapan pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan menjadi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kelapa sawit Indonesia di pasar dunia. Sehingga kelapa sawit dan produk turunannya dapat terus menjadi komoditas andalan yang meningkatkan kesejahteraan para pekebun, masyarakat, dan negara.(hms/nue)

Exit mobile version