Ahmad Bajuri menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan anak-anak di desanya. Terbatasnya akses pendidikan tingkat menengah menjadi kendala anak-anak di Desa Palampai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
SUHARTOYO, Kuala Kapuas
PENINGKATAN sumber daya manusia (SDM) di Desa Palampai menjadi cita-cita Ahmad Bajuri.
“Pendidikan menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas SDM,” ucap Ahmad Bajuri ketika dibincangi Kalteng Pos melalui percakapan telepon.
Untuk itu dia selalu mendorong masyarakat dan anak-anak agar melanjutkan sekolah.
“Saya selalu menyosialisasikan pentingnya pendidikan. Saat acara perpisahan, saya juga menyampaikan pentingnya melanjutkan pendidikan,” kata pria lulusan Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kalimantan Selatan.
Di Desa Palampai tidak ada fasilitas pendidikan tingkat SMP.
“Ada di desa sebelah. Jaraknya sekira 7 kilometer. Namun akses jalan tidak memungkinkan. Kondisi itu sudah kami sampaikan kepada pak Gubernur saat berkunjung ke Desa Palampai,” ucapnya.
Kendati demikian, Ahmad Bajuri tetap mendorong anak-anak di desanya untuk melanjutkan sekolah.
“Meskipun jauh, kami tetap berikan motivasi kepada anak-anak agar tetap sekolah,” kata dia.
Bajuri juga mengaku selalu siap membantu anak-anak masuk sekolah ke pondok pesantren di Kalimantan Selatan.
“Karena pendidikan sangat penting untuk masa depan. Alhamdulillah, semakin banyak anak-anak yang mau sekolah,” ungkap dia.
Untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak usia dini, tahun ini di Desa Palampai juga membuka TPA.
“Kami coba memfasilitasi anak-anak. Daripada saat sore hanya bermain, kita arahkan belajar di TPA dan alhamdulillah orang tua mendukung,” kata Ahmad Bajuri.
Apa suka duka menjadi pemimpin di desa yang dirasakan Ahmad Bajuri? “Sukanya bisa membantu masyarakat. Dukanya jika ada yang kontra. Namun itu suatu hal yang wajar,” ucapnya sambil berkelakar.
Ahmad Bajuri sendiri telah mengarungi rumah tangga selama hampir 3 tahun. Pria asli kelahiran Desa Palampai itu menyunting Wati menjadi istrinya pada 23 Oktober 2022.
Dari pernikahan itu, pasangan tersebut dianugerahi seorang anak yang kini berusia 1 tahun.
Ahmad Bajuri sendiri dikenal sosok yang suka berbagi. Jika ada kegiatan di Kota Kuala Kapuas, dia menggunakan jalur transportasi sungai dari desanya. Saat sampai di pelabuhan, dia lebih memilih menggunakan transportasi becak.
“Lebih suka naik becak, bisa berbagi dengan tukang becak. Senang bisa membantu mereka,” tandasnya. (*/ala)