Di tengah perkembangan zaman yang kian maju, kecintaan akan literasi pun berangsur memudar. Meski demikian, masih ada kelompok yang peduli dan mau mengajak sesama untuk peduli literasi. Hanya sekadar membaca misalnya. Lucinda Natalie Yuliustry, gadis cilik asal Palangka Raya ini memiliki kepedulian akan literasi sejak dini.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
SMARTPHONE. Siapa sih yang enggak kenal? Nama lainnya ponsel pintar. Dahulu, jangankan memilikinya, sebagian orang ada yang masih asing dengan barang itu. Berbeda dengan sekarang. Ponsel pintar sudah menjamur di tengah masyarakat. Dikenal dan dimiliki hampir semua kalangan. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.
Saat ini justru banyak orang tua yang lebih memilih memberikan anaknya ponsel daripada membelikan buku. Padahal pendidikan karakter anak itu dibangun sejak dini. Lantas bagaimana jika sedari kecil generasi muda sudah lebih mencintai ponsel pintar dibandingkan buku.
Lucinda Natalie Yuliustry. Salah satu gadis cilik di Kota Cantik Palangka Raya ini begitu peduli sesama dan rekan sebayanya. Meski sebagian besar anak seusianya lebih suka bermain, bermain gadget salah satunya, tapi Lucinda Natalie lebih suka bergaul dengan dunia literasi. Beberapa waktu lalu ada gerakan sembako buku yang digagas oleh Duta Baca Indonesia dan diterapkan di Kalteng. Gadis yang akrab disapa Cinda ini tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
“Beberapa waktu lalu saya ikut kegiatan sembako buku yang dilaksanakan oleh Duta Baca Kalteng, itu merupakan gagasan dari Duta Baca Indonesia yang pada akhirnya diikuti oleh berbagai pihak seperti komunitas, saya tak mau ketinggalan,” kata gadis cilik berpipi cabi nan menggemaskan ini.
Usianya memang baru sepuluh tahun. Suaranya masih khas kekanak-kanankan dengan wajah yang menggemaskan. Namun ia sudah memiliki pemikiran untuk menjadi role model bagi anak-anak lain. Ia ingin agar kegemaran membaca perlu ditanam dan dipupuk sejak dini.
“Dengan berpartisipasi melalui kegiatan literasi ini, saya ingin adik-adik atau teman-teman sebaya saya punya keinginan membaca buku dan menjadikannya kebiasaan,” katanya.
Dengan membaca wawasan dan ilmu pengetahuan seseorang akan makin luas. Dengan begitu akan tumbuh menjadi sosok yang pintar. Memang upaya mengajak generasi saat ini untuk mencintai literasi tidaklah mudah. Meski demikian, menurut Cinda budaya membaca buku harus dibiasakan sejak usia dini.
“Melalui berbagi buku, ada hal positif yang didapatkan, pertama dapat memberikan edukasi kepada teman-teman sebaya saya atau adik-adik tentang pentingnya membaca buku, kedua adalah mendidik diri saya sendiri betapa pentingnya berbagi dengan sesama,” ucapnya.
Gadis kelahiran Palangka Raya 11 Desember 2011 ini memang dikenal suka berbagi. Apalagi bersosialisasi. Cocok untuk karakternya yang demikan. Sembari membagikan buku, Cinda mengajak mereka yang ditemuinya untuk membiasakan diri membaca.
“Saat melihat adik-adik yang diberikan buku tersenyum, saya merasa gembira. Terlebih lagi saat saya melihat buku itu dibuka dan dibaca mereka, perasaan senang makin bertambah,” tutur Cinda.
Ia membagikan buku-buku layak pakai yang ia miliki. Bahkan, ia pun rela membeli buku baru untuk dibagikan khususnya kepada anak-anak dengan usia dibawahnya.
“Ada beberapa buku yang sudah tidak terpakai oleh saya karena sudah naik kelas, ada pula buku baru yang saya beli,” tegasnya.
Buah dari kecintaannya terhadap literasi, Cinda yang saat ini duduk di kelas IV SD Golden Christian School ini berhasil menjadi gadis cilik yang memiliki segudang prestasi. Selain prestasi akademik, ia juga berhasil menyabet berbagai prestasi lain berkat bakat yang dimiliki.
“Pada April lalu saya dapat penghargaan Anugerah Pesona Maha Bintang Indonesia 2021 yang digelar di Tangerang, Jakarta,” ucapnya.
Pada ajang tersebut, gadis cilik yang memilik hobi bermain piano ini menyabet beberapa penghargaan sekaligus. Di antaranya, Best of The Best Evening Gown Indonesian Fashion Parade 2021, Best of The Best Performance Indonesia Fashion Parade 2021, Juara II Talent Show Tari Dadas 2021. Tidak hanya itu, pada 2020 lalu, gadis yang bercita-cita menjadi dokter ini juga meraih Best of The Best Talent Putra Putri Cilik Indoensia (PPCI) dan juara I Talent Show Menari Mandau 2020 di Bali. (*/ce/ala)