Kalteng memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Potensi alam ini perlu dilestarikan karena bisa dimanfaatkan untuk memajukan daerah ini. Salah satunya dengan menyulap potensi alam itu menjadi sebuah kerajinan tangan khas yang bisa dikenal oleh masyarakat luas. Karena itu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalteng hadir menjadi wadah bagi para perajin untuk memperkenalkan produk-produk khas Bumi Tambun Bungai.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
DEKRANASDA Kalteng menjadi salah satu wadah bagi para perajin untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam memproduksi kerajinan tangan hingga proses pemasarannya. Di Central Borneo Souvenir yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kota Palangka Raya, kita bisa melihat varian kerajinan tangan para perajin lokal yang khas dan menarik.
Mulai dari hiasan dinding, pernak-pernik rumah, hingga produk fashion seperti tas, sepatu, baju, dan perhiasan. Varian kerajinan dengan berbagai macam warna itu mempercantik ruangan display kerajinan tangan di Dekranasda Kalteng ini.
Manajer Central Borneo Souvenir Sayid Zainudin mengatakan, display kerajinan tangan yang terdapat di Dekranasda Kalteng merupakan buah tangan para perajin dari kabupaten/kota se-Kalteng. Meski terdapat bermacam hasil kerajinan tangan yang dipajang di tempat itu, pihaknya menyebut bahwa hingga saat ini produk unggulan dan terbanyak yakni produk dari rotan dan hasil kerajinan dari getah nyatu.
“SDA Kalteng begitu melimpah, khususnya rotan dan getah nyatu yang saat ini sudah mulai punah bahan bakunya,” katanya saat diwawancarai Kalteng Pos, Selasa (18/5).
Diungkapkannya, salah satu cara untuk dapat melestarikan kekayaan alam khas Kalteng tersebut, yakni dengan memperkenalkan kepada masyarakat produk kerajinan tangan berbahan dasar getah nyatu. Sedangkan bahan baku pembuatan kerajinan tangan rotan, hingga saat ini masih mudah didapatkan.
“Untuk itu produk unggulan yang berada di display ini masih banyak yang terbuat dari rotan, mulai dari kerajinan tangan untuk hiasan rumah, furnitur, hingga fashion,” bebernya.
Selain menjadi wadah untuk mempromosikan produksi kerajinan tangan lokal, Dekranasda Kalteng juga memiliki tugas untuk membina para perajin yang bergelut dengan kerajinan tangan khas daerah. Dengan harapan bahwa produksi khas daerah itu makin dikenal oleh masyarakat luas.
“Kami melakukan identifikasi di sekitar kota maupun di kabupaten melalui Dekranasda kabupaten/kota, memetakan daerah-daerah mana saja yang memiliki produk-produk unggulan yang nantinya bisa dipasarkan secara luas,” ucap Sayid.
Setelah identifikasi dilakukan, sambungnya, Dekranasda Kalteng turun ke lapangan untuk melakukan bimbingan teknis kepada para perajin. Mulai dari soal packing, peningkatan kualitas produk, serta bimbingan lainnya agar produksi para perajin yang ada di Kalteng ini bisa bersaing di pasar global.
“Kami melakukan pembinaan kepada para perajin, sedangkan untuk bantuan modal kami arahkan mereka untuk berkoordinasi dengan instansi terkait,” tegas dia.
Untuk itu, lanjut Sayid, pihaknya juga bekerja sama dengan instansi lain seperti Dinas Koperasi dan UMKM sebagai mitra kerja, dengan harapan pemerintah hadir untuk memberikan bantuan kepada para perajin lokal.
“Pada dasarnya produk kerajinan tangan yang ada di Bumi Tambun bungai ini diminati oleh pasar luar negeri, hanya saja para perajin belum bisa memasarkan produknya secara besar-besaran,” ucapnya.
Kerajinan tangan yang ada di Kalteng ini pada umumnya digeluti orang-orang yang memiliki keahlian yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Namun seiring makin berkembangnya zaman, generasi masa kini enggan untuk menggeluti dunia kerajinan tangan lokal. Hanya sedikit orang yang berminat. Hal itulah yang menjadi salah satu kendala dalam meningkatkan produksi kerajinan tangan khas Kalteng.
“Kerajinan tangan di Kalteng masih banyak, seperti anyaman dan pahatan, tapi kendala utamanya adalah regenerasi yang susah,” ujar Sayid.
Untuk itu, Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo selalu memberikan motivasi kepada para perajin untuk tak henti-hentinya mengajak generasi muda masa kini untuk mengenal dan belajar soal kerajinan tangan khas daerah ini.
Sayid mengungkapkan, peminat produk kerajinan tangan Kalteng didominasi masyarakat luar daerah atau tamu-tamu yang datang ke Kalteng.
“Memang kebanyakan yang datang ke sini adalah para tamu, apabila ada masyarakat Kalteng yang datang ke sini, kami selalu arahkan mereka langsung ke perajin, apalagi jika pemesanannya banyak, hal itu supaya usaha para perajin bisa bertumbuh dan berkembang, apalagi kami (dekranasda) tidak mencari profit,” pungkasnya. (*/ce/ala)