Haul ke-17 Kiai Gede di Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi magnet bagi ribuan warga dari berbagai daerah. Kompleks makam Kiai Gede dipadati peziarah yang hadir untuk mengenang perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam dan mempererat persatuan masyarakat.
SONY, Pangkalan Bun
Haul ke-17 Kiai Gede tahun ini berlangsung meriah, Minggu (19/1/2025). Dirangkai dengan berbagai acara, seperti pembacaan doa bersama, tausiah oleh Habib Mustofa bin Idrus Al Khirid, dan ziarah makam.
Antusiasme masyarakat terlihat dari keramaian di lokasi acara sejak pagi hari. Kehadiran sejumlah pejabat daerah, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat Budi Santosa, jajaran kepala perangkat daerah, anggota DPRD, unsur forkopimda, dan tokoh masyarakat, menambah kemeriahan suasana.
Selain menjadi momen spiritual, haul ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Banyak pedagang lokal memanfaatkan kesempatan ini untuk menjajakan makanan, minuman, serta suvenir khas daerah, menciptakan suasana hangat dan kebersamaan.
Untuk mengatasi kepadatan di lokasi acara, dinas perhubungan dan Satlantas Polres Kobar menurunkan petugas untuk mengatur lalu lintas.
Selain itu, ada fasilitas tambahan seperti area parkir, tenda, dan toilet portabel. Seluruh rangkaian acara tidak hanya mencerminkan penghormatan kepada Kiai Gede, tetapi juga menggambarkan semangat masyarakat dalam menjaga tradisi keagamaan dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kobar Budi Santosa mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Kiai Gede sebagai teladan.
“Perjuangan Kiai Gede dalam menyebarkan ajaran Islam dan mempersatukan masyarakat di wilayah Kotawaringin Barat adalah warisan yang harus kita jaga. Haul ini bukan hanya momen keagamaan, tetapi juga kesempatan untuk mempererat silaturahmi,” ujarnya.
Budi menambahkan, acara ini menjadi pengingat pentingnya dedikasi, kebijaksanaan, dan keteladanan dalam perjuangan syiar agama.
Generasi muda, khususnya, diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai Islam yang diajarkan Kiai Gede, seperti kebersamaan, keikhlasan, dan semangat berdakwah.
Dengan cara ini, pesan-pesan damai dan nilai-nilai positif yang diwariskan Kiai Gede akan terus hidup, membentuk generasi yang kuat, beriman, dan peduli terhadap sesama.
“Kita patut bersyukur memiliki tokoh besar seperti Kiai Gede yang telah meletakkan fondasi agama Islam di wilayah ini. Syiar yang telah beliau lakukan harus kita rawat dan lestarikan,” pungkas Budi. (*/ce/ala)