PALANGKA RAYA-Pemilihan rektor (pilrek) Universitas Palangka Raya (UPR) resmi dimulai. Senin (11/7) pukul 16.00 WIB, Sebanyak 13 akademisi yang lolos tahap verifikasi berkas, melakukan pencabutan nomor urut.
Acara pengambilan nomor urut peserta berlangsung di Gedung Merah Putih B lantai 6 ruang rapat serbaguna. Dari 13 peserta yang mendaftar, semuanya dinyatakan lolos tahap verifikasi dan telah mendapatkan nomor urut.
Pada acara pengambilan nomor urut, ada 10 calon yang hadir, sedangkan 3 calon lainnya diwakilkan karena berhalangan hadir (daftar lengkap nama peserta dan nomor urut baca pada tabel).
“Ada tiga peserta yang berhalangan hadir, mereka adalah Pak Danes, Pak Ura, dan Pak Indrawan. Pengambilan nomor urut diwakilkan oleh kawankawan yang lain,” kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor UPR Prof Joni Bungai kepada wartawan, Senin (11/7).
Selanjutnya para calon rektor yang telah mengambil nomor urut akan melakukan sosialisasi yang dimulai 14 Juli hingga 6 Agustus. Para calon akan melakukan sosialisasi ke fakultas yang ada di UPR. Para calon dibolehkan untuk memasang baliho maupun atribut kampanye di area kampus.
“Untuk pemasangan baliho atau pun atribut sebagai bentuk kampanye para calon dibolehkan, asalkan tidak keluar dari wilayah kampus, kalau dipasang di luar area kampus mungkin ada sanksi nantinya,” ucapnya.
Berdasarkan informasi, pada 2 Agustus nanti para calon akan berdialog dengan organisasi mahasiswa (ormawa) UPR, meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa dan para pemangku jabatan yang ada di bawahnya.
Pemilihan rektor sendiri dilakukan mengingat masa jabatan Rektor UPR Dr Andrie Elia akan segera berakhir pada September mendatang, sehingga harus segera dilakukan pemilihan sebelum masa jabatan berakhir. Kini ada 13 akademisi yang bersaing menempati kursi rektor UPR periode 2022-2026. (ko)