PALANGKARAYA – Sudah hampir dua tahun pandemi Covid-19, akhirnya SD Muhammadiyah Pahandut dapat menggelar munaqasah secara offline atau tatap muka. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari 21-23 Maret 2022. Diikuti oleh 47 anak kelas VI dan disaksikan oleh wali murid masing-masing siswa.
Kepala sekolah SDMP Sandra Aryani, K.SPd mengatakan munaqasah merupakan salah satu program unggulan dari SDMP. Munaqasah untuk melihat tolak ukur kemampuan siswa dari segi religiusnya sesuai dengan prinsip-prinsip kemuhammadiyahan, program munaqasah bukan hanya sekedar ujian teori tetapi juga praktik langsung yang terdiri dari ujian praktik shalat Fardhu, shalat jenazah, wudhu, tilawah, hafalan juz ke-30 dan doa harian.
“Selama dua tahun terakhir daring, banyak sekali hal yang berubah, termasuk kualitas siswa yang juga menurun. Adanya munaqasah diharapkan dapat memacu semangat siswa akan keberhasilanya menyelesaikan munaqasah” ujar Sandra Aryani.
Acara munaqasah yang berlangsung selama 3 hari tersebut, di uji langsung oleh 3 penguji dari PWM, PDM dan PCM Kalimantan Tengah. Ketiganya HM Zuhri SHI MPdI selaku sekretaris PWM Kalteng, Drs H Sofyan Anshari MAg selaku ketua PDM Kalteng, dan Apriyono SHI selaku perwakilan PCM Kalteng.
M Zuhri mengatakakan bahwa program munaqasah ini merupakan program terbaik untuk melihat kemampuan religius siswa.
“Program munaqasah ini sekaligus memberikan masukan, saran kepada sekolah, karena mengundang langsung tokoh-tokoh muhammdiyah, sehingga kami sebagai tokoh masyarakat dapat mengetahui perkembangan sekolah secara langsung” ujar H Sofyan Anshari.
Lebih lanjut, Sofyan menuturkan bahwa acara munaqasah juga berjalan dengan baik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, walaupun ada beberapa kendala, hal itu wajar terjadi.
Alhamdulillah, sukses pelaksanaannya sampai di penghujung acara. Beliau juga berharap agar program ini terus dipertahankan dan dapat memotivasi bagi para siswa karena disaksikan langsung oleh tokoh muhammadiyah dan orangtua siswa. (hms/sma)