Site icon KaltengPos

Enam Mahasiswa FP UPR Terima Beasiswa Peduli Orang Utan

BERSAMA - Persiden OURF, Dr Gary Saphiro, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,Prof Dr Suandi Sidauruk MPd Dekan Fakultas Pertanian UPR, Dr Ir Sosilawati MP saat berfoto bersama dengan 6 orang mahasiswa penerima beasiswa," Rabu (8/6).

PALANGKA RAYA-Universitas Palangka Raya (UPR) Fakultas Pertanian jurusan kehutanan bekerjasama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) dan Orangutan Republik Foundation (OURF) serahkan beasiswa peduli orang utan tahun 2022 di gedung Pusat Penelitian Inovasi Gambut (PPIG) lantai 6, Rabu (8/6).

Rektor UPR, Dr Andrie Elia Embang SE MSi, melalui Wakil Rektor  Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Suwandi Sidauruk MPd,  menyampaikan selamat bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari yayasan  ini melalui seleksi yang ketat.

“Semoga ini tidak hanya untuk mendapatkan beasiswa saja tetapi harus punya passion dan semangat untuk bisa berdampak untuk konservasi di Kalteng,” kata Suandi.

Suandi beharap dan menyarankan agar nantinya keenam mahasiswa yang menerima beasiswa bisa membentuk komunitas sehingga dapat mempromosikan lebih cepat.

Ditempat yang sama Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Dr Ir Sosilawati MP, mengatakan kerjasama ini sendiri sudah dilaksanakan semenjak 2018 yang lalu dan tentunya ini sangat membantu sekali bagi mahasiswa dan mahasiswi terutama jurusan kehutanan.

“Ada 14 orang mahasiswa yang mengikuti seleksi yang kemudian hanya diambil 6 orang mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa,” katanya.

“Harapannya dengan berjalannya kerjasama beasiswa orang utan ini UPR kedepannya menjadi juga menjadi pusat penelitian konservasi khususnya orang utan dan mahasiswa tidak hanya dibantu secara finasial berupa beasiswa tetapi juga belajar menyelamatkan hutan dan satwa yang ada di dalamnya.”

Sementara Persiden Orang utan Republik Foundation (OURF) Dr Gary Saphiro, mengatakan sangat senang kepada mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa ini dan berharap kepada mahasiswa  bisa memakai dananya untuk mendapatkan pendidikan cukup tinggi, mereka bisa konservasi lebih kuat dari orang biasa. Mereka juga juga lebih peduli dengan satwa liar seperti orang utan dan juga lingkungan hidup. (soc/yan/b-5/ko).

Exit mobile version