Site icon KaltengPos

SD Muhammadiyah Berkurban Empat Sapi

SIAP DIBAGIKAN : Para guru dan staff SD Muhammadiyah Pahandut bersama-sama membungkus daging kurban untuk dibagikan.

PALANGKA RAYA – Momen lebaran Idul Adha 1443 H merupakan momentum yang begitu luar biasa. Walaupun pandemi masih belum berakhir, alhamdulillah SD Muhammadiyah Pahandut dapat melaksanakan ibadah kurban, Ahad (10/11) bertempat di halaman SD Muhammmadiyah Pahandut Jalan Ulin Palangka Raya.

“Alhamdulillah tahun ini SDMP, dapat berkurban 4 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Kegiatan ibadah kurban ini juga sebagai bentuk pembelajaran untuk siswa,” ujar Kepala SD Muhammadiyah Palangka Raya Sandra Aryani KSPd, dalam rilisnya.

Melalui berkurban, sekolah mau mengajarkan ke siswa untuk menjadi lebih peka, peduli sesama sekaligus dapat menjamin silahturahmi warga sekitar dan menjadi ajang untuk memupuk rasa empati. Ia berharap Semoga tahun depan SD Muhammadiyah Pahandut dapat berkurban lebih banyak lagi.

Proses pembungkusan dan pemilahan daging kurban dilaksanakan mulai 05.30-10.30 WIB. Setelahnya dilanjutkan dengan pembagian daging kurban mulai 11.00-16.00 WIB. Pendistribusian daging kurban diberikan kepada seluruh siswa/siswi SDMP, guru beserta stafs, dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah serta masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Lebih lanjut Drs Ahmad Wahyu Cahyono MPd sangat berterimakasih dan bergembira. Kegiatan ini akan menambah kekuatan dan toleransi karena pembagian daging kurban ini juga dibagikan kepada seluruh masyarakat sekitar. Selain itu juga menumbuhkan jiwa-jiwa pengorbanan kepada yang lebih membutuhkan.

Ibadah kurban yang dilaksanakan rutin setiap tahun di SD Muhammadiyah Pahandut ini, diharapkan dapat memberikan simbol semangat pengorbanan, untuk diteladani dengan memberi manfaat kepada seluruh masyarakat.

Terutama ditengah pandemi covid-19 yang belum berakhir. Ibadah kurban selayaknya, dapat menjadi momentum untuk meningkatkan semangat solidaritas, kepedulian dan rasa empati untuk bersama-sama bangkit, berjuang kembali setelah masa pandemi. (sma/ko)

Exit mobile version