NANGA BULIK – Ada tiga upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Langkahitu dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
“Ada beberapa upaya preventif dalam mencegah berbagai kekerasan terjadi pada anak-anak dan perempuan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat,” kata Praktisi Pendidikan Yuniarta Syarifatul Umami dalam Webinar Pendidikan yang diselenggarakan sebuah perusahaan kelapa sawit, Sabtu (11/6).
Webinar yang diikuti oleh 200 peserta dari sekolah binaan dari sejumlah sekolah perusahaan kelapa sawit. Salah satunya adalah lima sekolah dari Lamandau yang merupakan binaan PT Nirmala Agro Lestari. Diantaranya sekolah eksternal yang hadir yakni SMPN 5 Bulik, SMPN 6 Bulik dan TK Panca Dharma yang berlokasi di desa Perigi, sedangkan sekolah Internal terdiri dari SDS Nirmala Cendekia dan TK Tunas Nirmala.
Yuniarta dalam paparannya menyampaikan bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan yang meliputi kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, eksploitasi anak/perempuan dan penelantaran anak dan perempuan.
Yuniarta melanjutkan, di lingkungan keluarga misalnya, orang tua bersama anak menyepakati cara untuk bisa tahu keberadaan anak, dan anak bisa menghubungi orang tua atau keluarga dengan mudah, kemudian memastikan orang tua tahu diamana dan dengan siapa anak bermain, selanjutnya anak memberitahu pergi kemana sehingga orang tua bisa mudah mengetahuinya.
“Dilingkungan masyarakat, bisa mengajak warga sekitar untuk melakukan pemantauan anak dan melaporkan kejadiannya kepada orang tuanya misalnya melalui WA pribadi atau WAGrup, sehingga kejadiannya bisa di deteksi sejak dini,” imbuhnya.
Sementara itu, Muchammad Iqbal, yang juga menjadi narasumber pada kegiatan ini memberikan edukasi melalui video inspiratif dengan membawa pesan bermakna bagi para peserta, dengan mengulas tentang Emotional and Spiritual Quotient (ESQ), yang sangat bermanfaat untuk mendukung penciptaan sekolah yang ramah lingkungan dan pengendalian emosi dalam melakukan pembelajaran.
Menurut Iqbal perlunya mengembangkan ESQ tidak hanya IQ yang diutamakan dalam mengembangkan pribadi anak didik, karena faktanya faktor ESQ lebih sering menjadi penentu kesuksesan daripada faktor IQ. Ditambahkannya beberapa pendapat ahli bijak yakni orang yang tinggi akhlaqnya walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaqnya, demikian pesannya.
“Melalui webinar ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara guru dalam menggali kemampuan ESQ yang porisit pada anak, meningkatkan aspek ESQ pada anak, serta meningkatkan peran serta orang tua dalam mengasah aspek ESQ pada anak,” tukasnya.
ementara itu perwakilan sekolah binaan PT Nal menyambut baik kegiatan ini, Kepala sekolah TK Panca Dharma Desa Perigi, Desi Tri Astuti mengatakan, meteri yang disampaikan dalam webinar ini sangat membantu untuk menemukan solusi kekerasan yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam webinar ini, kami merasa bangga karena bisa dilibatkan langsung dalam kegiatan ini,” pungkasnya. (hms/Abidin/ko)