Ada sejumlah jenis melon premium. Di antaranya, Japanese muskmelons. Rasanya lebih manis dibandingkan melon pada umumnya. Pun demikian harganya. Bisa sampai Rp 3 juta per buah. Ronny Tanumihardja berhasil menanam melon yang berasal dari Jepang tersebut.
Berbekal pengalaman sebelumnya, pendiri Smart Hydroponic Ronny Tanumihardja mencoba me-nanam Japanese muskmelons di kebunnya. ’’Melon jenis ini lagi happening sekarang,’’ katanya. Dia mengatakan, Japanese muskmelons begitu terkenal di Jepang dan masuk kategori melon premium. Sebelumnya, dia menanam melon madu white glory yang juga masuk kategori premium.
Ronny mengatakan, dengan statusnya yang premium, harga Japanese muskmelons jauh lebih mahal dibandingkan melon pada umumnya. Dia sempat mendapatkan informasi harga melon itu dengan kualitas yang sempurna bisa mencapai Rp 3 juta/buah.
Ada sejumlah kriteria Japanese muskmelons dikatakan sempurna dan harganya mahal. Di antaranya, bentuk buahnya yang sempurna. Simetris. Lalu, jaring di kulit buahnya tegas serta menonjol dengan tegas. Kemudian, jaringnya homogen. ’’Dalam arti tidak ada yang rapat atau renggang. Jadi seragam,’’ tuturnya.
Ronny mengatakan pernah panen melon dengan daging berwarna oranye itu di kebun milik kliennya. Manisnya memang luar biasa. ”Jika diukur dengan alat pengukur kadar manis, tingkat manis Japanese muskmelons ada di angka 18 poin ke atas. Sementara melon lokal pada umumnya ada di angka 10 sampai 12 poin,” terangnya.
Kemudian, Ronny mengatakan, tekstur dagingnya cenderung juicy, lembut, dan tidak kering. ’’Aromanya luar biasa wangi,’’ katanya.
Ronny menuturkan, bibit Japanese muskmelons belum ada di Indonesia. Dengan dmeikian, dia harus mendatangkan secara impor. Untuk kemasan yang berisi 1.000 benih, harganya sekitar Rp 3,5 juta. Dengan kata lain, harga Rp 3.500/benih. Harga itu memang terlihat mahal dibandingkan benih melon lokal.
Tetapi, dengan harga jual yang tinggi, biaya untuk membeli bibit tersebut bisa terbayar lunas. Ronny mengatakan, untuk di Jakarta dan sekitarnya, tidak banyak toko yang menjual melon premium jenis tersebut. Kemungkinan hanya toko-toko buah premium yang menjualnya. Dia mengatakan, serendah-rendahnya harga Japanese muskmelons, tidak akan di bawah Rp 100 ribu per biji. ”Saya sudah dihub-ungi sejumlah toko buah premium untuk menyediakan stok Japanese muskmelons,” ucapnya.
Ronny menuturkan, untuk uji coba kali ini, dia menanam 30 pohon Japanese muskmelons di lahan seki-tar 1,8 meter x 4 meter. Dia menanam dengan teknik hidroponik. Usia panen melon tersebut adalah tiga bulan. Sementara itu, melon yang dia tanam baru berumur 2,5 bulan. ’’Sebentar lagi panen,’’ katanya.
Dia menunjukkan buah Japanese muskmelons miliknya yang mulai bergelantungan. Setiap satu pohon hanya satu buah melon yang dipertahankan sampai panen. Ronny mengatakan, jika dalam satu pohon ada banyak buah, itu akan mengurangi kualitasnya. Kemudian, sama seperti pohon melon pada umumnya, setelah dipanen, pohon akan mati. ’’Untuk mencapai kualitas premium, satu pohon hanya satu buah. Demi mencapai hasil maksimal,’’ katanya.
Dia mengungkapkan, jika terlalu banyak buah dalam satu pohon, ukuran buahnya akan kecil. Kemudi-an, rasanya tidak seenak ketika hanya satu buah dalam satu pohon.
Lalu, memilih buah yang dipertahankan hingga panen dalam satu pohon juga tidak sembarangan. Ron-ny mengatakan, buah yang dipilih untuk dipertahankan tersebut adalah yang keluar pada ketiak daun kesepuluh dari bawah. Selain itu, buah dibuang atau dimatikan. Tidak semua Japanese muskmelons memiliki daging berwarna oranye. Untuk varietas tertentu, ada yang berwarna hijau kekuningan.
Ronny mengatakan, Japanese muskmelons sejatinya adalah tanaman endemik Jepang dengan suhu subtropis. Tetapi, dia berhasil menanam di kebunnya yang berada di wilayah Depok, Jawa Barat. Ideal-nya, melon tersebut ditanam di ketinggian 500 meter di permukaan laut. Namun, Ronny berhasil me-nanamnya di rumah dengan ketinggian sekitar 73 meter di atas permukaan laut.
Dengan menggunakan teknik hidroponik, Ronny bisa mempertahankan suhu dingin pada akar melon itu. Dengan demikian, akarnya tumbuh sangat sehat dan banyak. Menurut dia, Japanese muskmelons bisa juga ditanam di tanah. Tetapi, tanahnya harus diolah terlebih dahulu.
Melon jenis itu masuk kategori tanaman yang sangat baik dan tahan penyakit. Umumnya, tanaman seperti melon rentan terhadap serangan jamur. Jadi, perawatannya cukup menjaga lingkungan supaya tetap bersih. Kemudian, juga menjaga sirkulasi udara. Ronny tidak menggunakan fungisida supaya ramah lingkungan.
Dia mengingatkan, melon itu tanaman yang memiliki bunga jantan dan betina terpisah. ’’Jaraknya seki-tar satu jengkal,’’ katanya. Dengan begitu, perlu dibantu penyerbukannya. Caranya, bunga jantan di-petik, kemudian serbuk sarinya ditabur ke bunga betina. Di alam bebas, biasanya penyerbukan dibantu alam seperti serangga atau lainnya.
Di sisi lain, untuk pembentukan jaring-jaring di kulit supaya sempurna, tidak ada perlakuan khusus. Sebab, pembentukan jaring-jaring itu adalah fase alami. Pada saat buah usia muda, kulitnya polos. Kemudian, muncul retakan-retakan setelah buah agak tua. Saat dipanen, bobot buahnya hanya sekitar 1 kg sampai 1,5 kg. Tidak sebesar melon lokal yang bisa sampai 2 kg setiap buahnya.( wan/c13/ai/jpg)