WACANA soal penghapusan teknologi jaringan seluler generasi ketiga atau 3G mulai mengemuka belakangan ini. Dengan hadirnya 5G yang lebih baru dan mutakhir, serta 4G yang mulai merata di seluruh Tanah Air, teknologi 3G dianggap sudah usang dan hanya membebani frekuensi.
Malahan, operator seluler (opsel) Telkomsel dan XL Axiata sudah menjadwalkan penghapusan layanan 3G di Indonesia bakal selesai dilakukan pada akhir 2022. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga mendukung langkah ini.
Namun demikian, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo, Ismail, meminta agar penghapusan 3G tidak mengganggu layanan telekomunikasi yang dinikmati pelanggan. Ismail juga meminta operator menjamin agar layanan tetap tersedia di tengah proses mematikan layanan 3G.
“Kalau operator mau menghentikan 3G, masyarakat harus dijamin layanannya tersedia dan terjangkau biayanya,” kata Ismail, dalam diskusi Forum IndoTelko yang digelar secara hybrid belum lama ini.
Lebih lanjut Ismail mengatakan, diperlukan kajian mendalam sebelum mematikan 3G. Sebab, menurut riset, pengguna layanan 3G di Indonesia nyatanya masih ada dan masih besar kendati ketersediaan 4G hampir merata di berbagai penjuru Indonesia.
Mengutip data OpenSignal, Ismail menyebut kalau di Indonesia 116,8 persen pelanggan operator seluler tidak memiliki perangkat yang menunjang 4G meski wilayah mereka sudah dilayani 4G. Selain itu 10,9 persen pelanggan belum teraliri layanan internet 4G.
“Jangan sampai suatu keputusan merugikan masyarakat. Kami ingin mendapatkan laporan dari operator supaya kualitas layanan bisa ditingkatkan. Penghentian 3G dilakukan secara baik, karena sudah mengkaji berbagai aspek,” lanjut Ismail.
Sebelumnya, pemerintah memang diketahui memiliki rencana menjadikan 4G sebagai tulang punggung konektivitas di Indonesia. Untuk itu, dalam beberapa kesempatan, Menkominfo Johnny G. Plate meminta operator seluler untuk mengkaji rencana penghapusan 3G yang dinilai sudah tidak efisien dan efektif di tengah keterbatasan spektrum frekuensi.
Dengan penghapusan 3G, operator bisa menggunakan spektrum frekuensi yang semula dipakai menggelar 3G untuk mengaplikasikan teknologi jaringan terbaru untuk meningkatkan kualitas internet 4G dan memperluas cakupan 5G. (jpc/ko)