CADANGAN Berat Pemerintah (CBP) mengalami peningkatan signifikan jumlah mencapai 3,5 juta ton dan diprediksi menembus angka 4 juta ton dalam waktu 15–20 hari ke depan, melansir dari Instagram @gnfi.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya serapan beras dari para petani selama panen raya, mencapai 50 ribu ton per hari.
Untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas, pemerintah telah menyewa gudang swasta serta mempercepat pembangunan gudang darurat di wilayah seperti Aceh.
Meski lonjakan stok ini memperkuat ketahanan pangan nasional, tantangan baru muncul dalam menjaga kualitas beras di tengah lonjakan volume.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan Bulog telah diminta untuk menjaga mutu penyimpanan dengan ketat.
Adapun penyaluran stok, termasuk opsi ekspor atau bansos, masih menunggu arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk kebijakan terintegrasi dalam pengelolaan pangan nasional.
Kabar baik ini tidak serta merta diterima oleh masyarakat, bahkan mereka masih banyak mengeluhkan persoalan harga beras yang mahal dan menguras kantong.
Beberapa diantaranya mengomentari secara gamblang tentang fenomenan tersebut.
“Trus apa manfaatnya stok byk bagi rakyat jika harga masih mahal?,” sebut @amazine.bna
“Stok banyak, harga ga turun turun. Malah naik,” katanya dengan tambahan emot tertawa @rahman.boslele
“Yang diheranin kenapa harga beras terus naik ya…,” ujar @jisokjkt96
“Stok melimpah tp hrg ga pernah turun….omong kosong,” tulis @nasgo_raja
“Miris nya masih banyak rakyat yang kelaparan,” ketik @poetra_z. (*afa)