PALANGKA RAYA – Bakal calon (bacalon) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Willy Midel Yoseph (WMY) menyampaikan pandangannya terkait potensi ekonomi yang belum dimaksimalkan di Bumi Tambun Bungai. WMY menyoroti terbatasnya investasi yang masuk ke Bumi Tambun Bungai, terutama di sektor-sektor strategis yang sekarang masih sangat bergantung pada sumber daya alam.
“Secara data, sektor primer, terutama tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, masih mendominasi realisasi investasi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor lainnya belum tergarap secara maksimal,” ucap WMY saat seminar nasional yang diselenggarakan Pengurus Nasional Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Aurila Hotel, Palangka Raya, baru-baru ini.
Ia menyebut, bahwa wilayah-wilayah seperti Kapuas, Kotawaringin Timur (Kotim), dan Barito Utara merupakan potensi besar dari investasi di Kalteng. Namun Willy menyakini, bahwa potensi sumber daya alam Kalteng sebenarnya tersebar di seluruh wilayah provinsi, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal. WMY mencontohkan adanya potensi pertanian, khususnya pengembangan persawahan pasang-surut yang sangat cocok untuk dikembangkan di daerah Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat.
“Potensi ini harus digarap dengan serius, karena dapat menjadi salah satu solusi bagi peningkatan ekonomi lokal,” tambahnya.
Selain sektor pertanian, Willy juga menyoroti potensi perkebunan rakyat yang mencakup tanaman karet, kelapa, kopi, lada, dan cengkeh. Menurutnya, hasil dari sektor ini masih bisa lebih ditingkatkan dengan kebijakan dan perhatian yang tepat dari pemerintah provinsi.
Pasalnya, Kalteng juga memiliki potensi besar di sektor kehutanan, dengan 80% wilayahnya masih berupa hutan yang kaya akan sumber daya seperti kayu, damar, rotan, dan tengkawang. Oleh sebab itu, WMY menekankan pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk mendukung ekonomi lokal tanpa merusak lingkungan.
Dalam seminar tersebut, WMY turut menyinggung sektor perikanan dan kelautan. Kalteng memiliki wilayah perairan tawar yang luas, seperti sungai, danau, dan rawa, serta wilayah laut yang mencapai sekitar 94.500 km² dengan garis pantai sepanjang sekitar 750 km. Menurutnya, potensi ini masih belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, di sektor pariwisata, ia menegaskan bahwa Kalteng memiliki objek wisata berbasis ekowisata (eco-tourism), yang mencakup wisata alam, budaya, sejarah, dan taman nasional. Ia melihat pariwisata sebagai salah satu sektor yang dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah jika dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, dengan dukungan luas dan pandangan strategis mengenai pembangunan ekonomi Kalteng, WMY berharap dapat membawa perubahan signifikan bagi Kalteng, melalui kepemimpinan yang inovatif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Jika nanti terpilih menjadi Gubernur Kalteng, ia akan memaksimalkan semua potensi ekonomi tersebut, agar masyarakat Kalimantan Tengah semakin sejahtera.
WMY calon Gubernur Kalimantan Tengah bersama pasangannya, Habib Ismail bin Yahya calon Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, kerap menyampaikan, bahwa ia bersama Habib membawa visi besar untuk menjadikan Kalimantan Tengah sebagai provinsi “HARMONIS”, yang berarti Harati, Amanah, Religius, Maju, Optimis, Nasionalis, Indah, dan Sejahtera. Salah satu fokus utama dari mewujudkan visi ini adalah mempercepat pembangunan infrastruktur hingga 10 tahun lebih cepat.
Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Willy-Habib pasangan yang menjunjung tinggi rasa nasionalis dan Bhinneka Tunggal Ika ini yakin, dapat membawa angin segar bagi masyarakat Kalimantan Tengah dan mewujudkan Kalteng yang lebih harmonis, sejahtera, dan berkeadilan. (ovi/aza)