PALANGKA RAYA – Pengamat politik dari Universitas Palangka Raya (UPR), John Retei Alfri Sandi, menilai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, sebagai pasangan yang paling serius dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, program-program unggulan yang ditawarkan Agustiar-Edy mencerminkan komitmen kuat terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
“Kita harus memberikan apresiasi bahwa pasangan calon ini serius dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program unggulan yang berpihak pada rakyat,” kata John saat dihubungi pada Senin (21/10/2024).
John menyebut bahwa program seperti bantuan tunai per KK dan penciptaan lapangan kerja sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang masih berjuang dengan kemiskinan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan. Namun, John menekankan pentingnya implementasi yang efektif dari program-program tersebut.
“Yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana program-program tersebut bisa benar-benar diimplementasikan secara efektif di lapangan. Masyarakat kita masih dihadapkan pada masalah kemiskinan dan sulitnya akses pekerjaan,” ungkapnya.
Meskipun program bantuan tunai dianggap penting, John melihat hal itu hanya sebagai solusi sementara.
“Program bantuan tunai, misalnya, meskipun penting, hanya menjadi solusi sementara. Yang lebih dibutuhkan adalah penciptaan lapangan kerja yang stabil dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.
John juga menyoroti pentingnya menciptakan pengusaha muda melalui program yang ditawarkan Agustiar-Edy.
“Jika kita berbicara tentang kesejahteraan, kita berbicara tentang lapangan pekerjaan dan pendapatan. Dalam konteks ini, program yang menjanjikan penciptaan pengusaha muda patut diapresiasi, tetapi harus ada strategi yang jelas untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, John menekankan pentingnya pengembangan industri hilirisasi di Kalimantan Tengah, terutama di sektor perkebunan sawit, yang menurutnya bisa menjadi kunci untuk membuka banyak lapangan kerja baru.
“Mengembangkan industri hilirisasi di Kalimantan Tengah, misalnya di sektor perkebunan sawit, bisa menjadi kunci. Ini akan membuka banyak lapangan kerja baru dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam ekonomi lokal,” jelasnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa masyarakat lokal sering kali kesulitan untuk bertahan di sektor-sektor industri ini karena keterbatasan keterampilan.
“Masyarakat lokal sering kali kesulitan bertahan lama bekerja di sektor ini karena keterbatasan keterampilan dan pelatihan,” sarannya.
John melanjutkan, perusahaan perlu lebih aktif dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat agar mereka bisa mengakses pekerjaan yang lebih baik, seperti operator alat berat atau supervisor kebun.
“Perusahaan perlu lebih aktif dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat agar mereka bisa mengakses pekerjaan yang lebih baik, seperti operator alat berat atau supervisor kebun. Ini akan mengurangi konflik antara perusahaan dan masyarakat lokal serta meningkatkan kesejahteraan secara nyata,” paparnya.
John pun menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja yang siap mengisi posisi strategis di sektor industri ini.
Dengan berbagai program unggulan yang menyentuh aspek kesejahteraan masyarakat, pasangan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo diyakini mampu membawa perubahan signifikan di Kalimantan Tengah.
“Kita harus mempersiapkan tenaga kerja yang mampu mengisi posisi-posisi penting di sektor-sektor ini. Misalnya, melalui pelatihan untuk menjadi mandor kebun atau operator alat berat. Ini akan membuka jalan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa harus bergantung pada bantuan tunai semata,” pungkasnya.(sja/ram)