Site icon KaltengPos

Kecewa Kepemimpinan Wasit, Kalteng Putra Kubur Mimpi ke Liga 1

PALANGKA RAYA-Pupus sudah harapan Kalteng Putra untuk melaju ke babak 12 besar Liga 2 sekaligus terkubur ambisinya untuk kembali berlaga di kompetisi Liga 1. Hal itu dipastikan setelah Laskar Isen Mulang kalah saat menjamu Persipal Babel United di Stadion Tuah Pahoe, Selasa sore (5/12). Tim tamu berhasil membawa pulang poin penuh setelah menang meyakinkan 0-2.

Jalannya pertandingan berlangsung sengit dan seru. Sayangnya, Kalteng Putra harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak pertama. Pemain belakang Kalteng Putra, Yanto Basna diganjar kartu merah pada menit ke-24 oleh wasit Muhammad Iqballuddin yang memimpin laga sore itu. Unggul jumlah pemain membuat peluang Persipal mencetak gol makin besar. Alhasil, pada menit 36’ pemain depan Persipal bernomor punggung 88, Irvan Nofu mencetak gol.

Di babak kedua, ternyata Kalteng Putra belum bisa menyamakan kedudukan. Meskipun beberapa peluang tercipta, serangan Laskar Isen Mulang selalu kandas oleh kokohnya barisan pertahanan tim tamu. Alih-alih mengejar ketertinggalan gol, Kalteng Putra malah kebobolan lagi setelah Irvan Nofu menggetarkan jala gawang tuan rumah pada menit 88’.

Pelatih Kepala Kalteng Putra Eko Tamamie mengaku menyayangkan hasil laga tersebut. Ia menilai wasit yang memimpin laga tersebut tidak adil. Pemberian kartu merah terhadap Yanto Basna begitu memengaruhi semangat tanding anak asuhnya.

“Hasil ini tidak kami inginkan, tetapi kita bisa lihat sendiri masalah besar pada kepemimpinan wasit, pengaruhnya begitu besar setelah salah satu pemain kami mendapat kartu merah, padahal di situ jelas-jelas pemain kami disikut,” ungkapnya di hadapan media saat konferensi pers usai pertandingan.

Menurut Eko, ketika pemain Kalteng Putra berdarah, tidak ada tindakan yang diambil wasit. Sejak kehilangan satu pemain karena kartu merah, mental tim Kalteng Putra langsung jatuh.

“Pemain belakang di bagian yang sangat vital dapat kartu merah. Padahal tadi wasit sudah mencabut kuning, eh malah berubah pikiran, makanya saya bilang dari awal pengennya wasit jujur, netral, fairplay, tidak dibantu, tapi ternyata begitu di lapangan malah demikian,” tuturnya.

Dengan hasil tersebut, ujar Eko, peluang timnya untuk lolos 12 besar liga 2 pun tertutup. Namun timnya masih akan berjuang untuk tetap bertahan di Liga 2.

Perwakilan pemain Kalteng Putra, Zakaria juga mengaku kecewa dengan hasil pertandingan itu. Bahkan penonton dan supporter pun kecewa. “Meski mengecewakan, kami akan tetap berjuang di laga berikut,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Asisten Pelatih Persipal Babel United Andika Pratama mengaku bersyukur karena timnya bisa lolos ke babak 12 besar, mendampingi PSBS Biak dan Persewar Waropen.

Andika menyebut, sejak awal ia meminta para pemain untuk bermain lepas dan tampil maksimal. Hasil pertandingan itu pun mengubur asa Kalteng Putra untuk lolos ke babak 12 besar Liga 2.

”Setidaknya iya, karena poinnya sudah 18, perhitungan tim lain seperti Persipura pun tidak bisa mengejar lagi. Alhamdulillah kami bisa lolos ke babak 12 besar mendampingi Biak dan Waropen,” ujarnya. (dan/ce/ala)

Exit mobile version