PALANGKA RAYA-Benar saja, laga perdana yang dilalui Kalteng Putra tak selalu mudah. Pada pertandingan melawan Persipura di pekan 1 Grup D Liga 2, Laskar Isen Mulang ditahan imbang dengan skor 1-1. Kemenangan di depan mata ambyar ketika Elisa Basna mencetak gol di menit 90+3. Sepakannya dari mulut gawang tak bisa dihalau oleh penjaga gawang Kalteng Putra, Jandia Eka Putra.
Sebelumnya, Kalteng Putra berhasil unggul cepat melalui Miftah Anwar Sani di menit ke-2. Sepakan dari luar kotak penalti ini berhasil bersarang di pojok kanan atas gawang Persipura yang dijaga Dede.
Pada laga yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, kemarin sore (10/9), kedua tim bermain sangat-hati—hati. Sejak gol cepat dari Miftah Anwar Sani, Kalteng Putra bermain sangat-hati-hati dan bermain tempo sedang. Sebaliknya, Persipura memberikan perlawanan sengit. Mereka beberapa kali menggempur pertahanan Kalteng Putra. Beberapa kali Enzo Celestine mendapat peluang, namun digagalkan Jandia Eka Putra.
Babak kedua, Persipura semakin gencar melakukan serangan. Beberapa kali Jandia menjadi penyelamat. Posisi Laskar Isen Mulang di atas angin. Namun, petaka itu datang di penghujung laga. 3.000 pasang mata terdiam, tatkala gol penyeimbang itu datang.
Pelatih Kepala Kalteng Putra, Jafri Sastra langsung membanting topi hitamnya di depan bench pemain. Dia tampak geram dengan lini belakang yang kurang konsentrasi dan kurang cekatan dalam menghalau bola.
“Kami tidak bisa meraih tiga poin, meski sempat unggul sampai injury time. Ada satu menit insiden, kami kehilangan fokus, lalu lawan bisa memanfaatkan,”ujar Pelatih Kepala Kalteng Putra, Jafri Sastra saat jumpa pers.
Pelatih yang akrab disapa Coach JS itu mengakui, secara garis besar masih banyak kekurangan di tubuh tim. Pada pertandingan kedua nanti, lanjut Jafri, tentu pihaknya harus berbenah lagi. Memperbaiki performa tim agar lebih maksimal dan percaya diri lagi.
Disinggung terkait performa tim yang menunjukkan penurunan di babak kedua dan lebih banyak bertahan, JS mengakui konsentrasi pemain mengalami penurunan, sehingga hasil permainan kurang berkembang dengan baik.
“Pada 15 menit awal babak kedua kami sempat ditekan oleh lawan, tetapi setelah itu kami berhasil keluar lagi dengan mengganti beberapa pemain,”sebutnya.
Adanya pergantian pemain itu, menurut JS sangat baik. Ada banyak peluang yang jika dimanfaatkan dengan baik akan berhasil menambah gol. Namun demikian, lanjut JS, para pemain kurang tenang saja di dalam area kotak penalti.
“Kami banyak punya peluang sebenarnya, tetapi para pemain hanya kurang tenang saja di dalam area penalti. Sehingga gol yang kami harapkan tidak terjadi justru dimanfaatkan lawan, mereka memanfaatkan kelemahan kami di menit-menit akhir tadi,” terangnya.
Ditanya terkait lini tengah yang buntu dan strategi memasukkan pemain depan, bukan pemain bertahan, JS menyebut itu adalah ranah dari taktik.
“Kami butuh pemain yang lebih cepat, lebih fresh kondisinya untuk bisa bermain, tetapi pemain tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik. Ini bukan kesalahan dia, tetapi kesalahan kolektif, sehingga harus kami perbaiki lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Kapten Tim Kalteng Putra, Sandi Sute pun mengaku kecewa. Akan tetapi, lanjutnya, pertandingan itu bukan akhir dari segalanya, ke depan pihaknya akan tetap fokus untuk meraih poin penuh.
“Kecewa sih, tapi kami akan tetap fokus, steep by steep memperbaiki segala kekurangan yang ada. Ini bukan akhir dari segalanya, justru ini awal dari segalanya,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Pelatih Persipura Jayapura, Tony Ho menuturkan, tim datang ke Kalteng tidak ingin mendapatkan tangan kosong. Terbukti berkat kerja sama tim yang bagus, mampu meraih satu poin dan bisa mengimbangi tuan rumah.
“Karena kerja sama tim yang maksimal. Saya juga mengapresiasi kepada pemain telah membuktikan kinerjanya walaupun hanya berlatih beberapa hari saja sebelum melawan Kalteng Putra,” ujarnya.
Dirinya juga mengakui bahwa tim asuhannya mempunyai tradisi saling merangkul, bersifat kekeluargaan, serta terus menjaga kekompakan satu dengan yang lain.
Disinggung terkait strategi apa yang digunakan Tim Mutiara Hitam ini untuk dapat mengimbangi kedudukan tim tuan rumah, Tony menyebut dirinya meyakini bahwa kemampuan tim itu kembali lagi kepada tradisi soliditas yang sudah dibentuk turun-temurun dari pemain terdahulu.
“Saya juga meyakinkan kepada para pemain bahwa tidak ada tim yang tidak bisa kami lawan. Itulah yang saya influence kepada pemain. Saya yakin di awal pasti banyak yang drop, tetapi karena semangat dan kemauan mereka akhirnya bisa mengimbangi,” tandasnya.
Kapten Persipura, Yustinus Pae menjelaskan walaupun timnya kurang persiapan, namun dengan adanya pemain muda yang bergabung dan memiliki mental yang cukup bagus, mampu mengimbangi Laskar Isen Mulang.
“Hasil ini cukup memuaskan berkat semangat dan kerja keras, apalagi persiapan kami baru beberapa hari karena terkendala sponsor,” pungkasnya.(dan/ram)