PALANGKA RAYA- Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kalimantan Tengah menargetkan medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan digelar September 2024 mendatang di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara tersebut.
Hal cukup beralasan karena adanya peningkatan hasil latihan Pemusatan Latihan Provinsi (Pelatprov) yang diselenggarakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng untuk cabang olahraga atletik khususnya nomor lompat tinggi galah putra.
“Lompatan atlet Hasan Basri baru mencapai 4,60 meter sampai 4,70 meter, kita coba tingkatkan terus diatas 4,80 meter,” kata pelatih Hindiarsin Oslan (Sinsin) kepada media beberapa waktu lalu.
Menurutnya lompatan Hasan belum maksimal maka tugas pelatih dan organisasi PASI Kalteng berupaya mendorong secara maksimal agar lebih tinggi. Sinsin yang juga mantan atlet galah Kalteng itu berharap lompatan masih bisa ditinggikan lagi, karena atlet masih muda.
“Sekarang ini, tergantung mental atlet saja lagi dan kondisi fisik stamina nanti pada waktu pertandingan di PON. Pelatprov masih menyisakan dua bulan tentu kita harus mendorong agar atlet ini bisa maksimal,” kata Sinsin.
Stamina atlet juga perlu untuk ditingkatkan. Pelatih menekankan agar berat badan atlet harus seimbang dengan tinggi badan. Sebab berat badan sangat mempengaruhi lompatan atlet, karena cabang olahraga ini perlu kekuatan tangan dan berat badan ideal.
Menurutnya loncat galah menuntut kecepatan, kekuatan dan ketepatan gerak saat melompat di mistar palang dengan galah setinggi-tingginya maka perlu latihan rutin dan teknik melompat tepat. Diakui Sinsin, nomor lompat tinggi galah nomor sangat sulit dari seluruh nomor yang dilombakan di cabor atletik.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) PASI Kalteng H Jambri mengaku pihaknya optimis bisa meningkatkan tinggi lompatan atlet. Itu dapat diwujudkan karena masih ada waktu dua bulan untuk meningkatkan kemampuan atlet dengan latihan rutin.
PASI juga telah membeli dua galah yang baru dan sudah datang di Palangka Raya. Matras juga sudah diperbaiki dan empuk, sehingga bisa membuat semangat atlet terus berlatih tanpa kawatir mengalami cidera saat melompat dan jatuh dari lompatan.
Jambri menambahkan bahwa atletnya akan mengadakan try out di Jakarta pada Agustus mendatang. Sekarang lintasan lari di Sanaman Mantikei bukan track tartan. Tetapi hanya tanah merah. Jadi mempengaruhi faktor latihan serta hasilnya belum positif maksimal. (Hms/nue)