KALTENG POS-Timnas Indonesia U-17 harus mengakhiri perjuangan mereka di Piala Asia U-17 2025 setelah kalah telak 0-6 dari Korea Utara U-17 dalam pertandingan perempat final yang berlangsung di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, pada Senin (14/4) malam WIB. Kekalahan ini mengakhiri tren kemenangan sempurna Garuda Muda yang sebelumnya meraih tiga kemenangan berturut-turut di fase grup.
Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Timnas Indonesia U-17, yang sebelumnya tampil sebagai juara Grup C. Sementara itu, Korea Utara, yang hanya finish sebagai runner-up Grup D, menunjukkan performa luar biasa dengan kemenangan besar. Korea Utara berhasil mencetak enam gol melalui Choe Song-hun (7′), Kim Yu-jin (11′), Ri Kyong-bong (48′), penalti Kim Tae-guk (60′), Ri Kang-rim (61′), dan Pak Ju-won (77′). Tim Garuda Muda hanya mampu melepaskan dua tembakan, jauh di bawah dominasi Korea Utara yang mencatatkan penguasaan bola hingga 70%.
Meskipun hasil ini mengecewakan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tetap memberikan apresiasi tinggi atas perjuangan para pemain. Menurutnya, capaian Timnas Indonesia U-17 tetap luar biasa karena berhasil menjuarai Grup C dan lolos ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar melalui jalur kualifikasi, bukan sebagai tuan rumah seperti pada edisi 2023.
“Babak delapan besar memang berat. Jepang pun tersingkir lewat adu penalti melawan Arab Saudi, dan Uzbekistan menunjukkan konsistensi di level junior hingga senior. Model pembinaan seperti itu yang harus kita tiru untuk bersaing dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan,” kata Erick Thohir.
Erick menegaskan bahwa para pemain layak pulang ke Indonesia dengan kepala tegak dan meminta publik untuk tidak menghukum atau membuli mereka hanya karena kekalahan tersebut.
“Mereka adalah anak-anak muda yang telah mencetak prestasi luar biasa. Banyak dari mereka berasal dari keluarga sederhana, dan ini merupakan perjuangan besar bagi mereka dan orang tua mereka. Kami harus menghargai pencapaian mereka,” tegas Erick.
PSSI juga berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih dalam persiapan Timnas Indonesia U-17 menjelang Piala Dunia U-17 2025 di Qatar pada 3-27 November mendatang. Erick Thohir memastikan bahwa program pembinaan jangka panjang akan terus dilanjutkan untuk memastikan regenerasi pemain yang berkelanjutan.
“Jika tahun lalu kami ke Piala Dunia U-17 sebagai tuan rumah, kali ini kami melaluinya melalui jalur kualifikasi, yang menunjukkan kerja keras nyata. Ke depannya, pembinaan Timnas U-17 harus lebih matang karena kami menghadapi jadwal ketat, termasuk Piala Dunia U-20 dan Olimpiade U-23,” tambah Erick.
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, tetap memberikan pujian terhadap perjuangan anak-anak asuhnya meskipun harus tersingkir. Ia mengungkapkan bahwa meski hasilnya tidak sesuai harapan, para pemain telah memberikan segalanya.
“Meski hasilnya tidak sesuai harapan, saya sangat bangga dengan perjuangan para pemain. Ini menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk lebih siap saat tampil di Piala Dunia nanti,” ujar Nova Arianto.
Setelah tersingkir dari Piala Asia U-17, para pemain Timnas Indonesia U-17 direncanakan untuk mendapatkan waktu istirahat beberapa minggu. Setelah itu, mereka akan kembali mempersiapkan diri melalui pemusatan latihan intensif selama enam bulan ke depan untuk menatap Piala Dunia U-17 2025 di Qatar.
***