Site icon KaltengPos

Laga Sulut United dan Persiba Diwarnai Keputusan Kontroversial Wasit

(FOTO: DENAR/KALTENG POS)

PALANGKA RAYA- Sulut United tidak bisa mengamankan poin penuh saat berhadapan dengan Persiba Balikpapan, pada pekan ketiga Liga 2 di Stadion tuah Pahoe, sore tadi (15/10). Sulut United sudah unggul berkat gol penalti Tegar Hening Pangestu di menit ke 65. Penalti diberikan.
Tidak mau timnya kalah, Pelatih Kepala Persiba Balikpapan, Alvredo Vera memasukan beberapa pemain pengganti untuk menyamakan kedudukan. Langkah itu mujur. Pemain pengganti M Yogi Novrian berhasil menyamakan kedudukan pada menit 83.

Di tengah pertandiangan ada beberapa insiden yang terjadi di lapangan, dimana keputusan kontroversial wasit disaat salah satu pemain Sulut dijatuhkan di dalam kotak penalti namun wasit menganggap pelanggaran di luar kotak penalti.
Kejadian itu menyulut emosi pemain hingga ofisial tim Sulut United karena keputusan wasit dianggap tidak adil. Selain itu, Pemain Persiba

Balikpapan, Bryan C Ramadhan dihadiahi Kartu merah akibat pelanggaran keras. Hingga berakhirnya babak kedua, protes dari ofisial Sulut masih terjadi, membuat panpel melakukan pengamanan kepada wasit saat keluar dari lapangan dengan penjagaan dari kepolisian.
Alvredo Vera berat babak pertama sudah bermain bagus, meskipun anak asuhnya sempat tertinggal akibat penalti namun bisa mengimbangi permainan lawan sehingga bisa menyamakan kedudukan 1-1, menurut Alvredo anak asuhnya sudah bermain cukup bagus.
“Padahal babak pertama kita banyak mempunyai peluang bagus namun tidak ada yang menjadi gol. Namun dengan hasil imbang, namun mereka bisa bangkit untuk menyamakan kedudukan, kita bersyukur bisa dapat poin satu,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih Sulut United, Ricky Nelson Gideon anak asuhnya bermain bagus dan kondisi bagus meskipun beberapa pemain cidera dan bisa unggul berkait gol dari titik putih dan bisa unggul. Namun Riky menyayangkan pada menit akhir ada kesalahan komunikasi antara pemain belakang dan juga penjaga gawang sehingga pemail Persiba leluasa mencetak gol.

(FOTO: DENAR/KALTENG POS)

“Pertama karena komunikasi yang buruk antar pemain, dan seharusnya kita dapat penalti sebenaranya, namun wasit menganulir itu seperti ragu memberikan penalti, padahal pelanggaran sangat jelas di kotak penalti, bisa dilihat di siaran ulang, sangat jelas. Dengan keputusan wasit yang kurang tegas justru menjadi kerugian besar bagi tim kita, Namun kita tidak mau ambil pusing, karena kita harus fokus pada lega selanjutnya menghadapi PSBS Biak meskipun perjalan cukup berat tim kami hanya bisa membawa 1 poin,”tukasnya.

Usai pertandingan berakhir, wasit yang memimpil laga langsung dikawal menuju keluar lapangan oleh petugas kepolisian, untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, beberapa soraka terdengan, bahkan ada satu lemparan botol air mineral ke dalam lapangan dari arah tribun, beruntung tidak mengenai wasit.(ena)

Exit mobile version